Ria Saptarika Jelaskan Soal Dugaan Money Politik di Belakang Padang

Ria Saptarika Saat melaksanakan Konferensi Pers Bersama media

Batam, Owntalk.co.id – Salah satu Calon DPD RI Ria Saptarika menepis isu soal Dugaan Money Politik yang terjadi di Belakang Padang.  Ia menjelaskan Agendanya tersebut merupakan kegiatan sosialisasi dari program MPR RI. Sebab ia masih menjabat sebagai anggota MPR RI. Hal tersebut disampaikan saat menggelar Konferensi Pers bersama media di gedung DPD RI Perwakilan Provinsi Kepri.

Ria Saptarika menuturkan, kegiatannya pada tanggal 21 Januari 2024 hari Minggu lalu merupakan sosialisasi dari program MPR. Agenda tersebut di gelar pada salah satu rumah masyarakat disana yang merupakan milik salah satu staffnya, di Sekanak Raya, Kecamatan Belakang Padang.

“Kami memilai, informasi yang diberikan pleh panwascam adalah menyesatkan. Sebab, saat melaksanakan kegiatan tersebut, kami tidak melakukan Kampanye sama sekali. Dan Panwas juga hadir saat itu,” ungkapnya, Selasa (23/01/2024).

Lanjut Ria, dalam sesi sosialisasi ini, pihaknya melaksanakan kegiatan Aspirasi Masyarakat Daerah (ASMADA) dilakukan bersamaan dengan kegiatan serupa di Batam persisnya di Nongsa dan belakang Padang. Kedua kegiatan tersebut memiliki pedoman asli dari MPR yang mengatur partisipasi seluruh anggota DPD di Indonesia, termasuk Kepulauan Riau.Dalam pedoman tersebut, disebutkan adanya honorarium bagi anggota MPR, yang juga berlaku untuk Ria Saptarika. Honorarium ini melibatkan pembiayaan untuk transportasi peserta, konsumsi, panitia, dan pakar yang dihadirkan.

“Jadi adanya dana yang kami berikan kepada peserta dan panitia saat itu, pembiayaan ini dilakukan sesuai dengan pedoman MPR dan merupakan hak peserta. Kami, selain dianggap calon DPD RI, juga merupakan anggota aktif MPR. Kami menjalankan kegiatan ini sebagai bentuk konstitusional yang diamanatkan oleh MPR,” jelasnya. 

Ria Saptarika juga menjelaskan terkait anaknya Caleg dari Partai PKS Batam inisial ZRS yang sebelumnya merupakan stafnya dan saat ini telah mundur sejak pencalonan. Namun, ketika agenda ASMADA tersebut, ZRS terlibat dalam kegiatan sebagai ketua panitia, memberikan sambutan, dan terlibat dalam penyelenggaraan acara.

“Anak saya kemarin itu hanya sebagai ketua panitia. Berkenaan dengan adanya poster yang ada di lokasi tersebut sudah lama. Karena itu rumah merupakan rumah pribadi ayah dari salah satu staff saya. Dan lokasi tempat sosialisasi bukan di rumah yang beredar saat ini, tapi tempatnya lain dan agak jauh,” ujarnya. 


Ria Saptarika juga memberikan klarifikasi terkait informasi pengusiran Panwascam. Ia mengaku tidak mengetahui secara persis peristiwa tersebut dan menyebut bahwa tempat acara merupakan rumah pribadi ayah dari salah seorang stafnya.

“Hingga saat ini, pihak Bawaslu atau Panwaslu belum menghubunginya terkait masalah ini. Kami siap untuk bersikap kooperatif jika diminta keterangan dan berharap bahwa peristiwa ini tidak disalahartikan. Kami berharap agar hal serupa tidak terulang di masa mendatang,” tutupnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *