Jakarta, Owntalk.co.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mengungkapkan sejumlah permasalahan terkait distribusi logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di luar negeri.
Hasil catatan dari 49 Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN) dari total 61 perwakilan menyoroti sejumlah isu krusial.
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, menyampaikan temuan utama, termasuk distribusi surat suara yang tidak sesuai jumlah di 29 Pusat Pemungutan Suara Luar Negeri (PPLN).
Selain itu, terdapat kelebihan surat suara di 32 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan kelebihan surat suara untuk Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPS LN) di 14 PPLN.
Adapun temuan lain mencakup kelebihan surat suara untuk Kotak Suara Keliling (KSK) di 3 PPLN, kelebihan surat suara untuk metode POS di 3 PPLN, kekurangan surat suara di 20 PPLN, serta surat suara rusak di 39 PPLN.
Berdasarkan hasil pengawasan ini, Bawaslu telah memerintahkan jajaran pengawas pemilu untuk melakukan pemutakhiran data logistik, mengawasi distribusi secara ketat, dan memastikan jadwal distribusi logistik hingga pemungutan suara pada 14 Februari mendatang.
Lolly menekankan pentingnya pengawasan terhadap pengamanan logistik dan pencatatan hasil pengawasan dalam Form A. Bawaslu memberikan saran perbaikan dan memastikan segala informasi terkait kekurangan, kelebihan, dan kerusakan kertas suara disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk segera ditangani.
Sementara itu, Anggota Bawaslu RI, Herwyn J. H. Malonda, menegaskan koordinasi dan perintah kepada pengawas pemilu untuk memastikan keamanan distribusi logistik hingga hari pemungutan suara.
Kondisi force majeure dilaporkan secara berjenjang untuk mendesak penanganan segera oleh Bawaslu dan KPU.
Pemilu 2024, yang akan berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024, menjadi sorotan intensif, dan Bawaslu bersama KPU berkomitmen menangani kendala distribusi logistik agar proses pemungutan suara berjalan lancar.