Jakarta, Owmtalk.co.id – Senin lalu, peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria) 1 menandai awal dari revolusi konektivitas di daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T) di Kepulauan Riau.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menjelaskan dampak positifnya ketika bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi di Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (28/11).
Gubernur Ansar menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas dukungan program yang memecahkan isolasi komunikasi di Provinsi Kepri melalui Satelit Satria-1. Presiden Jokowi juga menunjukkan perhatiannya dengan penyaluran Very Small Aperture Terminal (VSAT) dari Kemenkominfo, memperlancar komunikasi dan konektivitas di daerah 3T Kepri.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden yang benar-benar memperhatikan konektivitas di wilayah seperti Kepri yang sangat sulit. Kini, masalah komunikasi dan konektivitas dapat kita pecahkan dengan hadirnya Satria-1,” ujar Gubernur Ansar.
Dalam pertemuan ini, Gubernur Ansar membahas langkah-langkah untuk memperkuat konektivitas internet di daerah 3T, termasuk usulan penambahan tower Base Transceiver Station (BTS).
Upaya ini merupakan bagian dari strategi Gubernur Ansar untuk mengatasi masalah konektivitas di daerah 3T Kepulauan Riau yang selama ini mengalami isolasi komunikasi.
Menkominfo menjelaskan bahwa internet di daerah 3T Kepri akan diakomodir melalui Satelit Satria-1 yang baru diluncurkan. Untuk memulai operasional, SATRIA-1 memerlukan perangkat stasiun bumi dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang harus dipersiapkan untuk menerima dan menyalurkan akses internet dari SATRIA-1. Di Kepri, terdapat satu dari sepuluh stasiun bumi (gateway), yaitu di Batam.
“Satria-1 rencananya akan mulai dapat digunakan pada 29 Desember 2023 yang akan datang. Kementerian Kominfo telah mengalokasikan 151 VSAT untuk Provinsi Kepri,” jelasnya.
Pembagian VSAT untuk Provinsi Kepri melibatkan berbagai kabupaten dan kota, seperti 9 unit untuk Kabupaten Bintan, 22 unit untuk Kabupaten Karimun, 21 unit untuk Kota Batam, 70 unit untuk Kabupaten Natuna, 14 unit untuk Kabupaten Lingga, 12 unit untuk Kabupaten Anambas, dan 3 unit untuk Kota Tanjungpinang.
Gubernur Ansar, didampingi Kadiskominfo, Hasan, dan Kepala Biro Adpim Dody Sepka, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan pihak swasta untuk membangun jaringan telekomunikasi berbasis Layanan Broadband 4G di 77 titik buta sinyal atau blindspot signal sepanjang tahun 2021-2022 di seluruh area Provinsi Kepulauan Riau.
“Ini terdiri dari 35 titik Pembangunan Jaringan 4G Dengan Transmitter VSAT oleh Pihak BAKTI Kemenkominfo dan 42 titik Pembangunan Jaringan 4G metode Terrestrial oleh pihak operator swasta,” ungkapnya.
Gubernur Ansar juga menyampaikan usulan tambahan titik blindspot, termasuk 6 titik di Anambas, 16 titik di Natuna, dan 35 titik di Lingga. Selain itu, dia mengusulkan fasilitasi instalasi BTS VSAT untuk 341 titik di Anambas, 118 titik di Karimun, dan 62 titik di Lingga.
Gubernur Ansar menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Kemenkominfo atas upaya memeratakan konektivitas internet di seluruh Indonesia, khususnya di daerah 3T.
“Satelit Satria-1 akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan internet. Kami berharap satelit ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan budaya di seluruh pelosok negeri,” ungkap Gubernur Ansar.