Polri Apps
banner 728x90

Pernikahan Fuan dan Ranti : Kolaborasi 4 Budaya dan Diberkati 12 Romo

Acara resepsi pernikahan Fuan dan Ranti.

Batam, Owntalk.co.id – Pernikahan Agustinus Fuan Suban Taran (Fuan), Putra dari Bapak Simon Payung Masan, Ibu Helena Erlinda dan Ranti Jeane Tarukallo (Ranti), Putri dari Bapak Letkol Laut Purn Drs Suryadarma Tarukallo, ibu Nielma Palamba, menjadi perbincangan karena keunikan dan keistimewaannya.

Acara dimulai dengan penyambutan calon mempelai wanita, orang tua, dan keluarga besar Toraja dari Makasar dan Batam pada tanggal 2 November 2023.

Upacara ini adalah penghormatan akan tradisi dan kekayaan budaya yang menjadi sarana penghubung antara kedua belah pihak yang akan bersatu dalam ikatan suci pernikahan.

Penyambutan mempelai wanita dan keluarga besar Toraja

Dalam pernikahan tersebut, ada kolaborasi 4 budaya yaitu China (Ibu dari Fuan), Flores (Bapak dari Fuan),Toraja (Istri Fuan) dan Melayu (Tempat Lahir Fuan). Pernikahan Fuan dan Ranti menjadi simbol perpaduan berbagai budaya. Selain itu, kehadiran 12 Romo dalam pernikahan mereka menambah keistimewaan dalam pernikahan tersebut.

Pemberkatan pernikahan Fuan dan Ranti dilaksanakan pada tanggal 3 November 2023 di Gereja Katolik St. Damian Bengkong, Kota Batam. Pemberkatan ini dipimpin langsung oleh Romo Paroki St. Damian Bengkong, Romo Yohanes Budiyanto, SS.CC dan didampingi oleh 11 Romo lainnya dari Makassar, Jakarta, Adonara dan Batam sendiri (sebelumnya, salah satu Romo dari Jakarta pamit duluan karena alasan kesehatan).

Dengan adanya 12 Romo yang ikut serta dalam pemberkatan ini, pernikahan mereka menjadi lebih sakral dan berkesan. Fuan dan Ranti merasa sangat beruntung dan bersyukur dapat menerima pemberkatan dari Romo Yohanes Budiyanto dan 11 Romo lainnya.

Dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan Fuan dan Ranti yang menjadi perbincangan karena diadakan 3 kali di 2 lokasi berbeda dan dihadiri oleh lebih dari 5000 orang undangan.

Pada 3 November 2023, resepsi pertama diadakan di Ballroom lantai 4 Pacific Palace Hotel. Resepsi ini dihadiri khusus oleh undangan yang terdiri dari pejabat pemerintahan, umum, dan keluarga besar NTT baik yang ada di Batam maupun Tanjung Pinang dan Bintan.

Acara dimulai dengan pemutaran film pendek “Cinematic Ran to Future” menjadi cara unik dan menyentuh dalam mengekspresikan kesadaran kosmik dan spiritual dalam pernikahan.

Film tersebut menjadi pengantar romantis sekaligus filosofis yang mengajak pasangan untuk menjalani perjalanan kehidupan dengan cinta, kebijaksanaan, dan kedamaian batin dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Memahami pernikahan sebagai puncak cinta terindah sekaligus sebagai suatu bentuk kesadaran kosmik membuat langkah kedua mempelai menjadi lebih bijaksana dan penuh rasa syukur dalam menjalani kehidupan bersama.

Setelah itu, kreasi kolaborasi tarian daerah Flores Adonara dan tarian daerah Tanah Toraja mengiringi langkah Fuan dan Ranti menuju kursi pelaminan menjadi suatu momen yang akan selalu dikenang.

Melalui perpaduan tarian ini, Fuan dan Ranti mengajarkan kita pentingnya menjaga keberagaman budaya sebagai fondasi kehidupan yang harmonis dan makna pernikahan yang melampaui batas geografis dan tradisi. Pasangan ini memberikan pesan bahwa dalam melangkah bersama, kita semua akan lebih kaya dengan menghargai keberagaman yang ada di sekitar kita.

Resepsi pertama ini menjadi sangat meriah dengan konsep mini konser. Dihadiri dan dihibur oleh artis senior ibukota asal Flores Adonara, Wens Kopong dan Simon L Muda.

Tak hanya itu, artis muda asal Adonara, Martin Kurman, yang lagu viralnya berjudul “Gampang Hala” juga turut memeriahkan acara tersebut bersama sang pencipta lagu, Vincent Ile Ratu.

Konsep mini konser ini membuat suasana resepsi menjadi sangat meriah. Tamu undangan sangat menikmati penampilan dari para artis dan merasa terhibur.

Resepsi kedua pernikahan Fuan dan Ranti diadakan pada 4 November 2023 di tempat yang sama, yaitu Ballroom lantai 4 Pacific Palace Hotel, Kota Batam. Resepsi ini khusus dihadiri oleh undangan dari keluarga Tionghua yang datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Singapura, Malaysia, Kalimantan, sekitaran Kepri dan Batam sendiri.

Resepsi ketiga pernikahan Fuan dan Ranti diadakan pada tanggal 7 November di Tanjung Batu/Kundur. Resepsi ini dibuat dalam nuansa adat Melayu yang sangat luar biasa.

Resepsi ini dimulai dari penjemputan pengantin dengan kompang, silat, dan hantaran dengan saling berbalas pantun. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengantin bersanding di pelaminan.

Pernikahan Fuan dan Ranti meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang. Kolaborasi dari 4 budaya, yaitu etnis China, Flores, Toraja, dan Melayu, menjadi unik dan menyatukan berbagai latar belakang dalam rangkaian pernikahan ini.

Etnis Tionghoa

Etnis Tionghoa merupakan salah satu etnis yang terlibat dalam pernikahan Fuan dan Ranti. Ibu Fuan, Helena Erlinda, berasal dari etnis Tionghoa. Resepsi khusus untuk etnis Tionghoa diadakan pada 4 November 2023 di Ballroom lantai 4 Pacific Palace Hotel, Kota Batam.

Etnis Flores

Bapak Fuan, Simon Payung Masan, adalah seorang tokoh berasal dari etnis Flores. Dalam resepsi pertama yang diadakan pada 3 November, terdapat pemutaran film pendek yang menjadi kesadaran kosmik dalam makna pernikahan bagi Fuan dan Ranti. Selain itu, kreasi kolaborasi tarian daerah Flores Adonara juga turut mengiringi langkah Fuan dan Ranti menuju kursi pelaminan.

Etnis Toraja

Etnis Toraja diwakili oleh istri Fuan, Ranti, yang merupakan putri dari Bapak Letkol Laut Purn. Drs Suryadarma Tarukallo dan Ibu Nielma Palamba. Tarian daerah Tanah Toraja juga ditampilkan dalam resepsi pertama yang diadakan pada 3 November. Tarian ini menjadi simbol perpaduan dalam pernikahan bagi Fuan dan Ranti.

Etnis Melayu

Fuan yang lahir di Batam dan bapaknya Fuan, Simon Payung Masan yang lahir di Tanjung Batu/Kundur, turut menghormati etnis Melayu dalam pernikahan mereka. Resepsi ketiga pernikahan Fuan dan Ranti diadakan pada tanggal 7 November di Tanjung Batu/Kundur dengan nuansa adat Melayu yang sangat luar biasa. Acara ini dimulai dari penjemputan pengantin dengan kompang, silat, dan hantaran dengan saling berbalas pantun.

Keberhasilan dalam mengusung tema perpaduan budaya dalam pernikahan mereka menjadi simbol bagi keharmonisan Fuan dan Ranti dalam menjalani kehidupan baru sebagai pasangan suami istri, di mana mereka merayakan keberagaman dan saling menghargai satu sama lain. Semoga pernikahan Fuan dan Ranti menjadi awal yang baik bagi kehidupan mereka yang baru dan membawa berkah bagi keluarganya.

Resepsi pernikahan Fuan dan Ranti yang berlangsung meriah juga disiarkan secara langsung di YouTube. Hal ini memungkinkan bagi keluarga, teman, dan siapa saja yang tidak bisa hadir secara langsung untuk tetap bisa merasakan kegembiraan dan kebahagiaan dari pernikahan Fuan dan Ranti.

Link YouTube untuk menonton siaran langsung ini adalah “Adoraja – RAN to FUTURE”. Dengan adanya siaran langsung ini, Fuan dan Ranti berharap bahwa lebih banyak orang bisa merayakan pernikahan mereka, meskipun dari jarak jauh. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *