Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Ketua Dewan Komision​er Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. (Dok; InfoPublik)

Jakarta, Owntalk.co.id – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyoroti kesuksesan Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dalam pernyataan resminya, Mahendra menyebut bahwa Indonesia berhasil mengantisipasi kondisi tak pasti dengan langkah-langkah yang terukur, memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berlanjut tanpa kejutan.

“Di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti, kita melakukan antisipasi dengan baik dan kita tidak mengalami surprise atau shock. Justru kita telah menyiapkan antisipasi dengan langkah-langkah dengan tugas kita dalam kontrol dan kewenangan kita. Nyatanya di tengah ancaman perekonomian global, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap dapat berlanjut dengan baik,” kata Mahendra dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Meskipun dihadapkan dengan tantangan melambatnya perekonomian global dan fluktuasi harga komoditas, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,94 persen (YoY) dan 5,05 persen (CtoC).

Mahendra menegaskan hal ini dalam acara peringatan 46 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang diselenggarakan bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Dalam pertemuan tersebut, Mahendra menekankan pentingnya kolaborasi, antisipasi, dan kedisiplinan dalam menjalankan reformasi sektor jasa keuangan untuk menjaga kinerja perekonomian.

Ia menyebut “Cohesive Collaboration” sebagai kata kunci di tengah kondisi seperti ini. Mahendra melaporkan langkah-langkah reformasi OJK yang bertujuan mendukung pertumbuhan seluruh sektor jasa keuangan.

Di bidang Pasar Modal, OJK telah mengeluarkan peraturan tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.

Selain itu, peluncuran Bursa Karbon pada September 2023 juga menjadi langkah signifikan dalam mendukung transisi dan dekarbonisasi.

Kegiatan CEO Networking 2023 dianggap sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi antara OJK, para pelaku pasar, dan stakeholder dalam menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian.

Diharapkan, sinergi ini dapat mendukung pertumbuhan Pasar Modal Indonesia dan berkontribusi pada kemajuan perekonomian Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *