Jakarta, Owntalk.co.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, atau BNI, terus mengakselerasi peran strategis BNI Xpora sebagai jembatan bagi UMKM Indonesia yang ingin merambah pasar internasional.
Dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (17/10/2023), BNI menginformasikan bahwa melalui Kantor Luar Negeri (KLN) di Amsterdam, BNI memfasilitasi konektivitas produk UMKM Indonesia ke pasar Belanda melalui kerja sama dengan Nesia Food Amsterdam.
Nesia Food, yang dimiliki oleh Takim Santosa, memasok berbagai produk Indonesia, mulai dari makanan ringan, mi instan, teh kemasan, sambal, hingga produk segar seperti sayur dan rempah. Setiap bulan, minimal dua hingga tiga kontainer penuh barang dikirim dari Indonesia ke Belanda.
Takim Santosa menyampaikan bahwa BNI memberikan dukungan signifikan dalam memfasilitasi kebutuhan transaksi hingga business matching untuk Nesia Food.
“Melalui Nesia Food, kami berharap dapat lebih memperkenalkan makanan dan produk Indonesia di Amsterdam dan Eropa. Produk-produk tersebut telah berhasil mencapai pasar di luar Belanda, mencakup Yunani, Finlandia, Swedia, Jerman, hingga Prancis,” ucapnya.
Takim menegaskan bahwa produk yang dipasok bukan hanya dari pabrik besar, melainkan juga melibatkan banyak UMKM, termasuk makanan tradisional dari pengrajin kecil.
“Produk yang kami jual tidak hanya dari pabrik, tetapi UMKM juga banyak. Seperti snack-snack tradisional seperti tampa, dan cobek yang itu semua berasal dari UMKM,” katanya.
Rima Cahyani, Head of International Banking and Financial Institutions Division BNI, menyatakan bahwa program BNI Xpora menjadi penunjang utama bagi UMKM Indonesia yang ingin merambah pasar global. BNI, dengan puluhan ribu mitra UMKM, mempermudah akses bagi para pelaku usaha ke diaspora produktif di Belanda.
“Jika Pak Takim memiliki kebutuhan tertentu, BNI siap membantu mencari produk yang dibutuhkan. Baru-baru ini, kami memfasilitasi pengiriman setengah ton gula kelapa untuk Pak Takim, yang saat ini sedang dalam perjalanan,” jelas Rima Cahyani.
BNI Xpora, sebagai wadah digital, tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara pelaku UMKM dan pembeli internasional, tetapi juga memberikan solusi menyeluruh, termasuk pelatihan, promosi, dan layanan keuangan, seperti pendanaan, kepada pelaku UMKM.