Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Menuju Studi Kelayakan

Kick Off Meeting Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar I and II) di Gedung Daerah Provinsi Kepri.

Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar I dan II) di Tanjungpinang, yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau ke Millenium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat, memasuki tahap studi kelayakan.

Kick Off Meeting Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau digelar di Gedung Daerah Provinsi Kepri pada Rabu (4/10).

Estimasi awal menunjukkan bahwa pengembangan Pelabuhan Kuala Riau membutuhkan biaya sekitar USD 49 juta atau Rp766,1 miliar, yang akan ditentukan lebih akurat melalui Studi Kelayakan dengan metode Good Practice Infrastructure Projects (GPIP).

Options yang dilakukan oleh konsultan PricewaterhouseCoopers (PwC) bekerja sama dengan Mott Macdonald, Seaport Consultant Asia, ESC, dan Indonesia Infrastructure Finance. Studi kelayakan diperkirakan akan berlangsung selama 12 bulan.

Proyek ini akan didanai oleh dana hibah dari MCC Amerika Serikat sebesar USD 649 juta, ditambah dukungan Pemerintah RI sebesar 7,5 persen, sehingga total dana mencapai sekitar USD 697,7 juta.

Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau akan mencakup dua aspek utama, yaitu pengembangan sisi dermaga dan fasilitas pelabuhan untuk meningkatkan layanan angkutan penumpang, serta pengembangan angkutan barang pelayaran rakyat dengan kapasitas hingga 20 unit kapal sekaligus untuk bongkar muat. Dermaga ini akan memiliki panjang sekitar 800 meter, dan akan dibangun jalan lingkar antara pelabuhan ke Rimba Jaya atau Pinang Marina sepanjang 1,2 kilometer.

Fasilitas tambahan termasuk pengisian bahan bakar, listrik, dan kebutuhan kapal lainnya di area seluas 3 hektar di pelantar 1 dan 2. Tiga dermaga apung jenis HDPE dan satu dermaga khusus untuk kapal pemerintah juga akan dibangun. Seluruh proyek ini akan dilaksanakan dengan konstruksi ramah lingkungan dan tanpa melibatkan reklamasi.

Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menyatakan bahwa pengembangan Pelabuhan Kuala Riau sangat penting, karena pelabuhan tersebut berfungsi sebagai pintu masuk utama logistik untuk masyarakat Tanjungpinang.

“Dengan peningkatan performa Pelabuhan Kuala Riau akan membantu percepatan arus keluar masuj barang, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang,” jelas Ansar.

Jenner Edelman, Residence Country Director MCC untuk Indonesia, memberikan apresiasi kepada Gubernur Ansar Ahmad dan melihat proyek ini sebagai salah satu percontohan.

“Saya mendapat sharing dari teman-teman, support dari Gubernur luar biasa. Saya juga sudah melihat secara langsung ke lokasi pelabuhan dan area sekeliling. Sangat jelas terlihat visi dan misi Pemprov Kepri, terlihat jelas arah pengembangan pelabuhan tersebut,” ucapnya.

Acara Kick Off Meeting dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur Eksekutif MCA-Indonesia Maurin Sitorus, Konsultan PwC Indonesia Hendri Hendrawan, BPPW Kepri sebagai perwakilan Kementerian PUPR, Perwakilan Bappenas dan Kemendagri secara virtual, Tim Percepatan Pembangunan, Kepala Barenlitbang Kepri Misni, para Kepala OPD Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang, serta para stakeholder terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *