Opini  

Terimakasih Menteri Bahlil

Foto : Simon Payung Masan.

Catatan : Simon Payung Masan

Program/rencana pemerintah membangun pulau Rempang dengan menggandeng investor dari China melalui PT. MEG perlu kita apresiasi positif dan kita banggakan walaupun sampai saat ini masih terjadi perlawanan dari berbagai pihak yang menolak investasi ini dengan berbagai alasan.

Sangat wajar bila warga asli Rempang sedikit tensi tinggi bukan karena mereka menolak investasi tetapi lebih disebabkan tidak adanya komunikasi/sosialisasi yang tepat kepada mereka, sehingga mereka merasa seolah-olah mereka tidak diindahkan dan ditinggalkan oleh pemerintah.

Kemarahan warga asli Rempang yang mulanya hanya karena miskomunikasi kini meningkat ke hal lain pula. MENOLAK DIRELOKASI setelah masuknya pihak-pihak lain mengatasnamakan nama besar Melayu.

Warga yang memang sedang “tidak baik-baik saja kondisinya” merasa mendapat angin segar dan pembelaan dari pihak-pihak yang baru masuk tadi akhirnya situasi semakin tak karuan.

Sebagai tokoh masyarakat, kami sangat bersyukur kehadiran menteri investasi/BKPM bapak Bahlil Lahadalia yang sudah berhasil menciptakan kondisi jadi adem walau masih ada gejolak-gejolak kecil. Namun kita percaya semua akan terselesaikan dengan baik.

Kami sebagai tokoh masyarakat Flores, NTT di Batam dan Kepri juga berharap warga asli Rempang untuk tetap tenang agar bisa berpikir jernih dan mengambil langkah-langkah yang berguna bagi anak cucu kedepannya. Apalagi penjelasan pak menteri sudah sangat jelas dan mendetail.

Fakta dilapangan berhubungan dengan demonstrasi jelas sebagai bukti betapa masyarakat Rempang dirugikan oleh demonstrasi ke dua tersebut.

Demontrasi pertama yang dihadiri langsung oleh masyarakat Rempang sendiri berjalan aman-aman saja dan mulai ada titik terang tetapi setelah demonstrasi kedua, masalah menjadi semakin runyam.

Ini bukan soal rezim yang berkuasa, tetapi untuk mendapatkan investor kelas kakap seperti China kali ini tidaklah gampang. Kita harus sadari ini.

Investasi ini tidak mungkin dibatalkan pemerintah, hal ini harus disadari betul oleh masyarakat asli Rempang saat ini. Maka tidak ada pilihan lain selain bersatu, kompak memperjuangkan apa yang menjadi hak masyarakat yang bisa diterima nalar dan pemerintah. Saya sangat yakin pemerintah pun tidak akan menelantarkan masyarakatnya.

Mengikuti perkembangan yang terjadi sampai saat ini, relokasi tetap akan dilaksanakan oleh pemerintah, dan itu baik untuk kedepannya.

Saya teringat catatan kecil seorang teman (penulis juga, bapak Gaudensius Burhanudin) ia mengatakan :
“Tanah Melayu terlalu indah untuk dilupakan dan kebijakan pemerintah terlalu dini untuk ditantang”

Ruang dialog adalah rahim teduh untuk menemukan solusi yang pas. Mari kita tetap berpikir positip untuk Rempang lebih baik kedepannya dibawah naungan kata bijak ” dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”

Bapak menteripun dalam pertemuannya bersama tokoh dan masyarakat Rempang menyiratkan hal ini.

(Penulis adalah Tokoh Masyarakat Flores NTT yang lahir dan tinggal di Batam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *