Indonesia Jajaki Kerjasama dengan Oman Dibidang Ketenagakerjaan

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat bertemu dengan Kepala Departemen Hukum Kementerian Luar Negeri Oman, Sulaiman Bin Saud Aljabri, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin (11/9).

Jakarta, Owntalk.co.id – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Oman saat ini tengah menjajaki peluang kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan. Langkah ini terungkap setelah Menteri Ketenagakerjaan Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Kementerian Luar Negeri Oman.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menguraikan bahwa kerja sama yang tengah dijajaki mencakup beragam aspek, termasuk hubungan ketenagakerjaan, hukum dan peraturan ketenagakerjaan, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Ida Fauziyah menyampaikan harapannya bahwa pertemuan ini akan menciptakan momentum baru bagi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Oman untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ketenagakerjaan.

“Kami berharap ini dapat menjadi momentum baru bagi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Oman untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ketenagakerjaan,” kata Ida Fauziyah, saat bertemu dengan Kepala Departemen Hukum Kementerian Luar Negeri Oman, Sulaiman Bin Saud Aljabri, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin (11/9).

Dalam pertemuan tersebut, Ida Fauziyah menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mengirimkan pekerja migran ke berbagai negara, dengan berbagai skema penempatan seperti G to G (Government to Government), P to P (Private to Private), inter corporate transfer, dan penempatan secara mandiri.

Untuk melindungi pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri, Pemerintah Indonesia memberlakukan sejumlah ketentuan bagi negara tujuan penempatan. Ini termasuk persyaratan agar negara tujuan penempatan memiliki peraturan yang melindungi tenaga kerja asing di semua sektor, perjanjian tertulis (MoU) dengan Pemerintah Indonesia, sistem jaminan sosial dan/atau asuransi yang melindungi tenaga kerja asing, serta integrasi sistem antara Pemerintah Indonesia dan negara tujuan.

Ida Fauziyah juga menjelaskan bahwa Indonesia saat ini mengalami bonus demografi, dengan penduduk usia produktif yang mendominasi jumlah penduduk secara keseluruhan. Untuk mengoptimalkan potensi ini, Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, terus meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia melalui pelatihan vokasi.

Dengan adanya 21 Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang berada di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, beberapa bidang kejuruan yang diminati dan potensial antara lain otomotif, informatika dan telekomunikasi, garmen apparel, las, dan listrik.

“Kami berharap kedua negara dapat mengembangkan kerja sama di bidang pelatihan pada kejuruan yang potensial dan bidang pekerjaan yang sedang berkembang di negaranya melalui exchange training program,” katanya.

Lebih lanjut, Ida Fauziyah menyatakan bahwa kerja sama ini memiliki potensi untuk diwujudkan dalam bentuk pertukaran informasi dan kunjungan, studi perbandingan atau benchmarking, penyelenggaraan seminar dan konferensi, proyek bersama, bantuan teknis, dan pertukaran tenaga ahli.

Dalam kesimpulannya, Ida Fauziyah mengungkapkan harapannya bahwa kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Oman dapat segera direalisasikan, berjalan dengan lancar, dan memberikan manfaat serta keuntungan bagi kedua negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *