Ansar Ajak ke Kawasan Wisata Lagoi, Dubes UEA Terpesona Dengan Bentangan Alamnya

Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Y.M Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri berkeliling ke berbagai resor di Bintan Lagoi.

Bintan, Owntalk.co.id – Dalam upaya memperkenalkan keindahan destinasi pariwisata Kepulauan Riau (Kepri) kepada Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad mengajak Y.M. Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri berkeliling ke berbagai resor di Bintan Lagoi, Kamis (03/08).

Perjalanan dimulai dari Natra Bintan dan dilanjutkan dengan mengelilingi Treasure Bay, yang merupakan kolam renang terbesar di Asia Tenggara. Dari Natra Bintan, rombongan bergerak menuju The Anmon Resort untuk melihat tenda glamour camping (glamping) yang menyuguhkan suasana ala padang pasir.

Selanjutnya, rombongan berhenti di hutan mangrove yang berlokasi tidak jauh dari Treasure Bay. Abdulla Salem tampak sangat antusias melihat hamparan hutan mangrove yang terawat dengan baik di berbagai lokasi di Bunga Lagoi.

Abdulla Salem mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang beruntung memiliki hutan mangrove yang sangat luas. Luas ekosistem mangrove atau bakau di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare (Ha) atau 20,37 persen dari total dunia. Di Kepri sendiri, total luas hutan bakau saat ini mencapai 67,417 hektare.

“Hutan mangrove memegang peranan yang sangat penting untuk menjaga iklim dunia, dan UEA memberikan perhatian yang besar terhadap pelestarian lingkungan termasuk melalui hutan mangrove,” katanya.

Abdulla Salem juga menyampaikan bahwa UEA akan menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi perubahan iklim, Conference of the Parties 28 (COP-28) yang akan dilaksanakan di Dubai, UEA, pada 30 November-12 Desember mendatang. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kelestarian hutan mangrove yang harus dijaga oleh pemerintah.

Ansar menambahkan bahwa Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi target rehabilitasi mangrove dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Tahun ini, luasan target rehabilitasi mangrove di Kepri adalah 5.500 hektar dari 83.000 hektar target nasional.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke hotel Doulos Phos, sebuah kapal pesiar yang kini telah berusia 108 tahun. Kapal ini dikenal sebagai Kapal Penumpang Samudra Aktif Tertua di Dunia hingga tahun 2009. Dengan bentuknya yang masih asli seperti kapal, Doulos Phos menjadi hotel paling unik di Lagoi Resort.

Ansar dan Abdulla Salem mengakhiri perjalanan mereka dengan menyambangi Banyan Tree dan berkeliling di kawasan Lagoi Bay. Namun, perjalanan harus diakhiri lebih cepat karena turunnya hujan deras.

Dari perjalanan tersebut, Ansar menyebut Dubes UEA sangat terpesona dengan keindahan alam yang dimiliki Bintan. Hal ini diharapkan dapat menjadi modal berharga untuk meyakinkan investor asal UEA untuk menanamkan modalnya di Kepri.

“Selama di sini, Dubes UEA sangat senang dan serius menanggapi apa yang kita tawarkan, kita harapkan kedepannya beliau benar-benar bisa membawa investasi UEA datang ke Kepri,” katanya.

Turut ikut serta dalam perjalanan tersebut Laksamana TNI (Purn) Marsetio, Chief Asia Editor di Global FDI, Lucius Daniel, dan Head of Economic Meera Eid Al Azeezi, Owner Representative Landmark Pardiana Wati, dan GM Finance Hebron.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *