Sajikan Konten-Konten Budaya, Indonesiana TV Perluas Jangkauan Penonton

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Hilmar Farid.

Jakarta, Owntalk.co.id – Indonesiana TV telah mengudara sejak diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dan Dirjenbud Hilmar Farid pada 3 September 2021.

Setelah dua tahun berjalan, jangkauan penonton Indonesiana TV semakin luas dengan sajian konten positif yang berhubungan dengan budaya, yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan usia.

Kanal Budaya Indonesiana – Indonesiana TV dapat diakses melalui laman www.indonesiana.tv serta kanal Indonesiana.TV di jaringan televisi kabel Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), serta media sosial Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan TikTok.

Data dari MediaHub menunjukkan bahwa pada tahun 2023 ini, jangkauan penonton melalui jaringan televisi kabel Indihome telah mencapai 66.396 penonton per bulan.

Sementara itu, melalui laman total keseluruhan penonton mencapai 385.331 setiap bulannya di tahun 2023. Indonesiana TV, yang merupakan salah satu unit bisnis TelkomMetra yang menyediakan layanan pengelolaan, pemrosesan, dan broadcasting, berada di bawah koordinasi Balai Media Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan menyiarkan konten-konten audiovisual melalui saluran jaringan televisi kabel dan situs web (OTT streaming dan video on demand).

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menyatakan bahwa melalui kanal Indonesiana, pihaknya berupaya mewujudkan visi pemajuan kebudayaan, yaitu Indonesia yang bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan, dan menyejahterakan.

Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang memiliki Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) sebagai alat untuk mengukur pemajuan kebudayaan. Dalam pengukuran IPK, beberapa aspek yang dinilai meliputi warisan budaya, ketahanan sosial budaya, pendidikan, ekonomi budaya, gender, budaya literasi, dan ekspresi budaya.

“Skor IPK mengalami kenaikan dari 2018 ke 2019, namun nilai aspek ekspresi budaya masih rendah, yaitu 37,14 dari rentang nilai 0 hingga 100. Media sebagai sarana pembelajaran, wadah ekspresi, dan interaksi budaya di Indonesia masih terbatas. Saatnya bangsa ini memiliki pustaka keragaman budaya Indonesia yang berkualitas,” ungkap Mendikbudristek dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Dalam Workshop Sosialisasi Konten Indonesiana TV di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, pada Senin (24/7/2023), Mendikbudristek menjelaskan bahwa Kanal Indonesiana hadir karena belum adanya media resmi dari Indonesia yang menjadi wadah diplomasi budaya secara internasional.

“Padahal, negara-negara maju sudah memiliki media kebudayaan terintegrasi yang menjadi sarana diplomasi budaya,” tambah Nadiem.

Dalam penyusunan materi penyiarannya, Kanal Indonesiana bermitra dengan masyarakat, serta para pelaku dan komunitas seni budaya sebagai kunci penggerak budaya. Keberadaan kanal budaya yang inklusif dan relevan, dinilai Nadiem penting untuk menumbuhkan rasa kepemilikan bersama atas kebudayaan Indonesia yang luar biasa kaya.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kemendikbudristek, Hilmar Farid, berharap agar publik berpartisipasi dalam mengembangkan dan memanfaatkan Kanal Indonesiana.

“Partisipasi yang diharapkan adalah seluas mungkin, di semua kanal. Kita betul-betul ingin melihat karya dan ekspresi serta mencari produksi yang keren-keren di seluruh daerah,” ujarnya.

Hilmar juga mengajak masyarakat untuk aktif memberikan informasi terkait karya budaya para seniman Indonesia. Untuk pengembangan Indonesiana TV ke depannya, Hilmar berharap kanal ini bisa diakses oleh sebanyak mungkin orang. Selain itu, ia juga mendorong Indonesiana TV untuk mempromosikan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional.

“Saat ini baru bisa diakses melalui Indihome dan internet. Namun kami menyadari bahwa banyak yang belum memiliki akses ke sana. Jadi, nanti akan bisa diakses melalui satuan pendidikan dan komunitas yang biasa menyelenggarakan kegiatan nonton bareng seperti bioskop lokal. Ini adalah langkah pengembangan selanjutnya,” jelas Hilmar.

Ronny Agustiyar Tulas, perwakilan dari Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI), menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran Indonesiana TV. Ia berharap Indonesiana TV dapat menjadi wadah untuk lebih menggali potensi-potensi budaya daerah.

Selain itu, Head of MediaHub, Iin Kusumastiwi, juga menyatakan dukungan pihaknya dalam mendistribusikan konten Indonesiana TV. MediaHub, sebagai salah satu unit bisnis strategis Telkom Metra yang telah menjadi mitra sejak 2021, berperan aktif dalam mendistribusikan konten Indonesiana TV ke berbagai platform atau operator TV di seluruh Indonesia.

“MediaHub juga mendukung promosi Indonesiana TV melalui berbagai media, seperti TV berlangganan, SMS Blast, Digital Out of Home, dan media sosial Telkom Group,” ungkap Iin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *