banner 728x90

Ansar Apresiasi Closing Ceremony SKK Migas Wilayah Sumbagut

Closing Ceremony Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 SKK MIGAS Wilayah Sumbagut, di Hotel Radisson Batam.

Jakarta, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada SKK MIGAS atas terselenggaranya Closing Ceremony Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 SKK MIGAS Wilayah Sumbagut, yang berlangsung di Hotel Radisson Batam, Kamis (13/07/2023).

Ini merupakan kali kedua acara ini diadakan di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya di Pulau Batam. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan baik menerima acara-acara regional dan nasional seperti ini, terutama dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Provinsi Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, tersebar di Selat Malaka, Selat Karimata, dan Laut Natuna Utara. Terdapat 22 pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia. Meskipun penduduk di Kepri tidak sebanyak 20,67 ribu orang, mereka tinggal di 394 pulau di Kepri.

Letak geografis Provinsi Kepri juga sangat strategis, dengan 4 choke point perdagangan dunia yang memiliki dampak besar, seperti Teluk Oman, Terusan Suez, Selat Gibraltar, dan daerah sekitar Selat Malaka, Singapura, dan Malaysia.

“Tugas kita adalah memanfaatkan kedaulatan wilayah laut maritim kita secara optimal. Oleh karena itu, kita terus bekerja sama dengan pemerintah pusat agar wilayah laut maritim kita memberikan kontribusi yang baik,” kata Ansar.

Selain itu, Kepri juga terletak di jalur perhubungan penting di Indonesia, termasuk Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar. Kepri telah diberikan status kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas oleh pemerintah pusat, termasuk Batam sebagai kawasan FTZ, serta pulau Bintan dan Karimun.

“Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada pemerintah pusat, terutama Pertamina SKK MIGAS, sesuai dengan kapasitas fungsi kita di daerah, untuk mempercepat pencapaian target produksi,” ujar Ansar.

Ansar yakin bahwa kolaborasi antara SKK MIGAS, Pertamina, dan pemerintah daerah di semua wilayah target dapat tercapai sebelum tahun 2030. SKK MIGAS memiliki kemampuan dalam melakukan ekstensifikasi produksi minyak di masa depan dengan volume yang lebih besar.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau meminta dukungan karena Kepri memiliki potensi gas yang besar, seperti Blok Natuna yang memiliki kandungan gas alam cair.

Selain itu, dunia saat ini menghadapi tantangan VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) yang membutuhkan kecepatan, kreativitas, dan inovasi dalam menghadapi perubahan yang dinamis. Revolusi industri 4.0 dan society 5.0 telah mengubah semua aspek kehidupan, termasuk pengelolaan sumber daya alam manusia.

“Untuk membangun industri hulu migas yang kuat, kami sangat membutuhkan dukungan dari penyedia barang dan jasa berskala besar. Melalui forum ini, kami berharap dapat memfasilitasi penyediaan barang dan jasa berkualitas untuk kebutuhan hulu migas,” tutup Ansar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *