Kenaikan Tarif Logistik di Batam Tidak Memihak Pada Pengusaha

Pelabuhan Batuampar, Kota Batam.

* Kadin dan Apindo Minta BP Batam Tinjau Ulang

Batam, Owntalk.co.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau, bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau memprotes kenaikan tarif logistik yang dinilai sangat mahal. Namun Badan Pengusahaan (BP) Batam menyatakan kenaikan itu sudah dibahas di internal.

Kedua institusi yang merupakan tempat bergabungnya para investor di Batam dan Kepri, meminta BP Batam dapat meninjau ulang kenaikan itu. Pasalnya, biaya logistik di Batam bahkan terpaut 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan biaya logistik di Jakarta, ke tempat tujuan yang sama.

Ketua Umum Kadin Provinsi Kepri, Akhmad Ma’ruf Maulana, mengatakan kenaikan tarif kargo yang dilakukan oleh BP Batam itu memberatkan pelaku industri di Kepri, khususnya Batam, Bintan dan Karimun. Apalagi Kadin, kata Ma’ruf, selama ini punya Program Paket Ekonomi Batam, Bintan dan Karimun (BBK) Murah.

”Setahu kami, pemerintah saat ini sedang gencar membangun infrastruktur. Tapi kami juga harapkan BP Batam, Pemprov Kepri serta Pemda Kabupaten dan Kota bisa proaktif memberikan kebijakan (yang memudahkan investor) agar daerah ini tak menjadi tempat investasi mahal. Salah satunya dengan menekan cost industri seperti tarif kontainer,” kata Akhmad Ma’ruf Maulana, Jumat, (30/6/2023).

Sebelumnya, Direktur Utama PT. Sat Nusapersada Tbk Abidin Hasibuan juga mengaku tingginya biasa logistik tersebut sangat membebani dunia usaha, khususnya yang memiliki orientasi ekspor. Sat Nusapersada sendiri bergerak di bidang industri perakitan elektronik.

”Kami simulasikan, sebagai perbandingan pengiriman Batam ke Hong Kong via Singapura, kontainer (ukuran) 20 feet itu sebesar US$800 dengan perjalanan 3 hari. Kalau kami bandingkan Jakarta-Hong Kong 6-7 hari perjalan hanya US$450 artinya itu lebih murah Jakarta-Hong Kong 50 persen,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tingginya biaya logistik ini menjadi sentimen negatif bagi Investor yang hendak masuk ke Indonesia. Ia mengungkapkan terdapat Investor yang mulanya berniat menanamkan modal hingga US$1 Miliar. Namun, niatnya urung lantaran pertimbangan biaya logistik yang mahal.

”Mereka akhirnya larinya ke Vietnam, sebagian ke India. Di Batam ada (Investasi) tapi tidak besar,” paparnya.

Setahu kami, pemerintah saat ini sedang gencar membangun infrastruktur. Tapi kami juga harapkan BP Batam, Pemprov Kepri serta Pemda Kabupaten dan Kota bisa proaktif memberikan kebijakan (yang memudahkan investor) agar daerah ini tak menjadi tempat investasi mahal. Salah satunya dengan menekan cost industri seperti tarif kontainer. Akhmad Ma’ruf Maulana, Ketua Umum Kadin Provinsi Kepulauan Riau.

Data yang diperoleh dari berbagai sumber, tarif kargo dari Batam via Singapura ke sejumlah negara tujuan, untuk ukuran 20 feet pada 2021 USD470, pada 2022 USD500 dan pada 2023 USD570. Dari data itu disimpulkan kenaikan tarif mencapai 14% dalam dua tahun.

Tarif kargo petikemas 40 feet pada 2021 seharga USD665. Pada 2022 menjadi seharga USD720, dan pada 2023 naik menjadi USD800. Fakta itu, kata Abidin, menyatakan tarif kargo terjadi kenaikan 11% dalam dua tahun.

Kenaikan itu, menurut Kadin dan Apindo, sangat memberatkan pengusaha dalam pengiriman kargo dari Batam. ”Kenaikan tarif itu kami ketahui setelah membandingkan tarif kontainer mulai dari tahun 2021 sampai sekarang,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, Kamis (29/6/2023).

Apindo Batam mengingatkan, tarif kontainer di Batam sudah terbilang sangat tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Pihaknya menilai, tarif tersebut seharusnya mengalami penurunan, bukan malah dinaikkan.

Ia juga tidak memahami komponen apa saja yang menyebabkan biaya kontainer tersebut naik. Apabila kenaikan terus terjadi, menurutnya, hal ini akan berdampak pada sulitnya investasi masuk ke Batam.

”Kami minta pihak terkait tidak diam dan bisa menurunkan lagi tarif kontainer di Batam seperti semula. Bahkan sebenarnya bisa lebih ditekan lagi kalau skala ekonomis pelabuhan di Batam bisa diperluas,” pinta Rafki.

Sementara Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menjelaskan pihak BP Batam sudah melakukan pembahasan internal terkait penyesuaian tarif bongkar muat kontainer tersebut. Ia menyebut dalam waktu dekat penyesuaian tarif ini akan disosialisasikan kepada para pengusaha.

”Pembahasannya awal Juni lalu, sudah selesai. Tapi kami memerlukan waktu untuk sosialisasi, minimal satu bulan ke depan,” ujar Ariastuty singkat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *