* Jaringan Internet Bakal Lancar di Seluruh Wilayah 3T
Batam, Owntalk.co.id – Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) meluncurkan satelit RI yang diberi nama Satria 1 dari landasan peluncuran Angkatan Antariksa Amerika Serikat (US Space Force) di Tanjung Canaveral, Florida, AS, Minggu, 18/6/2023 waktu setempat, atau pukul 5.37 WIB. Salah satu pangkalan satelit bumi milik PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), Sekupang Batam, menyelenggarakan nonton bareng bersama pemangku wilayah.
”Segenap warga Kepulauan Riau menyambut gembira diluncurkannya Satelit Satria 1 dari Amerika Serikat, yang akan beroperasi di akhir Desember 2023. Dengan beroperasinya satelit tersebut, semua wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) akan memperoleh aliran internet yang lancar. Selama ini beberapa daerah di Bintan, Anambas, dan Natuna, sulit menjangkau internet, sehingga warga di sana kesulitan memperoleh informasi dari dunia luar,” kata Asisten I Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Arif Fadillah, kepada wartawan, di Batam, Senin, 19/6/2023.
Peluncuran Satelit RI Satria 1 yang dipesan oleh Kominfo RI, disaksikan secara bersama di sebelas lokasi satelit bumi, seperti di Jakarta, Manokwari, Timika, Kupang, Jayapura, Ambon, Manado, Tarakan, Banjarmasin, Pontianak, Batam. Dari ke sebelas titik itu, setiap penonton dapat menyaksikan peluncuran Satelit Satria 1 yang dilakukan pada pukul 05.37 WIB, selama 27 menit hingga satelit berada di luar angkasa dan mengorbit pada posisi yang telah ditentukan.
Satelit itu, tadi pagi telah meluncur dengan sukses dan bergerak ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur menggunakan roket Falcon 9 buatan SpaceX. Dalam waktu 145 hari, satelit Satria 1 akan menempati posisi yang ditentukan di atas angkasa Indonesia. Menurut studi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemnkominfo), satelit Satria-1 diperkirakan mampu melayani kapasitas kecepatan hingga 150 GBps (Giga Bite per second), dan menghadirkan layanan internet di 50.000 titik fasilitas publik.
Akhirnya keterbatasan jaringan internet di Kepri yang selama ini jadi problem aksesibilitas di daerah terluar bisa terselesaikan dengan peluncuran satelit ini, utamanya internet ini bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.
Hasan, Kepala Dinas Kominfo Kepulauan Riau.
Peluncuran itu dilakukan di US Space Force, Tanjung Canaveral, Florida, pada Minggu (18/6/2023) pukul 18.37 waktu setempat, atau pada Senin pukul 05.37 WIB. Penanggung jawab peluncuran satelit multifungsi itu merupakan perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Dengan peluncuran itu, diharapkan terjadi pemerataan dan keadilan akses internet dan komunikasi bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah 3T. Namun, satelit itu baru efektif beroperasi mulai Januari 2024, setelah sebelumnya dilakukan uji coba selama pertengahan Desember 2023 hingga awal Januari 2024.
Satria-1 mengusung teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), yang disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia. Satelit itu merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Pengadaan satelit itu menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Bakti Kominfo selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) menetapkan Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang lelang pada 26 April 2019. Konsorsium PSN mendirikan Badan Usaha Pelaksana (BUP) dengan nama PT Satelit Nusantara Tiga (SNT).
Di Batam, peluncuran dihadiri oleh Arif Fadillah dan Kepala Dinas Kominfo Kepri, Hasan. Juga Kepala Divisi Hukum BAKTI Darial Aldiano, General Manager PT SNT Batam, Hari Nugraha, dan Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo. Terdapat sekitar 40-an siswa/siswi SMA Negeri 1 Batam, serta para pejabat Kepulauan Riau berupa utusan dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, Kepolisian, serta unsur pemerintahan Provinsi Kepri.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri, Hasan, menyebutkan peluncuran satelit ini adalah hal yang dinanti-nanti seluruh masyarakat Kepri. Karena Satria-1 yang berkekuatan sebesar 150 Gbps (gigabit) dapat menghubungkan jaringan internet seluruh tower BTS yang telah dibangun di Kepri. ”Akhirnya keterbatasan jaringan internet di Kepri yang selama ini jadi problem aksesibilitas di daerah terluar bisa terselesaikan dengan peluncuran satelit ini, utamanya internet ini bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan,” kata Hasan.
Hasan mengungkapkan, sepanjang 2022 di wilayah Kepri sudah dibangun 77 unit Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di wilayah 3T. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi salah satu stasiun bumi tempat komunikasi pendukung peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk menuntaskan aksesibilitas internet di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri Hasan menyebutkan, peluncuran satelit ini adalah hal yang dinanti-nanti seluruh masyarakat Kepri. Karena Satria-1 yang berkekuatan sebesar 150 Gbps (gigabit) dapat menghubungkan jaringan internet seluruh tower BTS yang telah dibangun di Kepri. ”Akhirnya keterbatasan jaringan internet di Kepri yang selama ini jadi problem aksesibilitas di daerah terluar bisa terselesaikan dengan peluncuran satelit ini, utamanya internet ini bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan,” kata Hasan.
Namun Hasan masih berharap pemerintah melalui Kementerian Kominfo, terus membangun 34 lagi BTS yang telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah yang terdiri dari kepulauan serta pulau-pulau kecil. Dengan dipenuhinya ke-111 BTS di Kepri, diharapkan tidak ada lagi wilayah yang sulit menjangkau jaringan internet, karena seluruh wilayah akan memiliki jaringan internet yang lancar. (*)