Polri Apps
banner 728x90

Penyuluhan Informasi Diajak Sebarkan Pesan Antigolput dan Hoaks di Pemilu 2024

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong.

Jakarta, Owntalk.co.id – Penyuluh Informasi Publik (PIP) diajak untuk menyebarkan pesan anti golput dan antiberita palsu atau hoaks, termasuk kampanye hitam (black campaign) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 untuk memajukan demokrasi di Indonesia.

“Dalam upaya memajukan demokrasi di Indonesia, Penyuluh Informasi Publik (PIP) diharapkan dapat menyebarkan pesan anti golput dan memerangi penyebaran berita palsu atau hoaks, termasuk kampanye hitam, dalam Pemilihan Umum Serentak 2024,” ujar Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), dalam acara seminar “Optimasilasi Peran PIP Dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024: Anti Golput? Yuk Bisa Yuk.” Acara ini diselenggarakan secara luring dan daring di Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (30/5/2023).

Menurut Dirjen Usman, proses komunikasi tatap muka tetap diperlukan dalam menyampaikan informasi terkait Pemilu 2024, terutama kepada partai politik, calon anggota legislatif (caleg), dan calon presiden (capres) di wilayah terpencil.

Usman menjelaskan bahwa komunikasi tatap muka dianggap lebih efektif dalam wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh teknologi media komunikasi seperti televisi dan internet. Melalui komunikasi tatap muka, kita dapat mengetahui respon masyarakat secara langsung.

Dirjen Usman mengungkapkan bahwa para PIP perlu menguasai konten dan informasi terkait Pemilihan Umum Serentak 2024 agar dapat menjawab berbagai pertanyaan masyarakat saat menyebarkan informasi dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan melalui komunikasi tatap muka.

“Penyuluh Informasi Publik adalah ujung tombak dalam mengkomunikasikan pesan-pesan Pemilu kepada masyarakat secara langsung tanpa media. Oleh karena itu, mereka perlu memahami konten dan substansi informasi yang akan disampaikan,” tambah Usman.

Dirjen Usman menekankan pentingnya para PIP untuk mengajak masyarakat menjadi kritis dalam menerima informasi terkait Pemilu dan politik, terutama yang tersebar di media sosial.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran hoaks dan kampanye hitam yang semakin marak belakangan ini, yang menyerang para caleg, capres, dan partai politik peserta pemilu.

“Dengan mengajak orang untuk memilih dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024, peran PIP sangat strategis dalam memajukan demokrasi di Indonesia, dengan menekankan pesan anti golput dan antihoaks,” pungkas Usman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *