Batam, Owntalk.co.id – Air yang mengalir dari perusahaan PT Esun International Utama Indonesia (PT Esun) yang diduga hasil dari aktivitas recycle (pengolahan barang bekas), di kawasan Horizon, Sei Lekop, Sagulung, Kamis, 18/5/2023 ternyata tidak terbukti. Tidak ada lagi warga yang mengkhawatirkan air limbah itu bisa mencemari saluran air (parit).
Sejumlah sumber menyebut cairan yang mengalir dari pabrik PT Esun sudah tak lagi berbau. Warga yang tadinya khawatir berdampak tidak sehat, kini sudah tidak ada lagi bersuara. Para pemilik kolam berharap air itu tidak mengganggu ikan dan ternak yang dipelihara di sekitar pemukiman warga.
Informasi yang dihimpun Owntalk.co.id, Kamis, 18/05/2023, cairan hasil pencucian di perusahaan produksi PT Esun kadang terlihat jika musim hujan. Namun beberapa kali musim hujan, kekhawatiran itu tidak ada lagi. Peristiwa beberapa kali terjadi, warga menyatakan tidak terjadi lagi. ”Masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan saat ini kini tidak cemas lagi, karena tidak berpengaruh terhadap ternak peliharaan,” ucap seorang warga.
Kami mengingatkan agar PT Esun International Utama Indonesia turut menjaga lingkungan. Persoalan pembuangan limbah kadang disampaikan warga, namun belakangan PT Esun International Utama Indonesia tidak termasuk di antaranya. Tokoh Masyarakat Sei Leko, Sagulung, Batam.
Warga di Sei Lekop, menurut penuturan seorang warga yang ditemui media ini, air yang mengalir di sekitar perusahaan sering dikonsumsi hewan ternak seperti bebek dan ayam. Namun tidak ada ternak yang jadi korban akibat meminum air di selokan. ”Kami mengingatkan agar PT Esun International Utama Indonesia turut menjaga lingkungan. Persoalan pembuangan limbah kadang disampaikan warga, namun belakangan PT Esun International Utama Indonesia tidak termasuk di antaranya,” kata seorang warga lainnya.
Sebagai antisipasi, kata Adi, warga saat ini tidak menghindari ternaknya berada di kolam. Pasalnya, sejumlah kolam di wilayah itu tidak dialiri limbah PT Esun.
Disisi lain salah seorang tokoh masyarakat, Nawi, menuturkan limbah cair yang diduga dibuang PT Esun itu, tidak lagi mencemari lingkungan tempat tinggal mereka. Sempat dirinya menyebut ada cairan yang mengalir dari perusahaan, namun hal itu tidak terjadi lagi dalam beberapa waktu terakhir.
Dirinya selaku tokoh masyarakat di Sei Lekop meminta PT Esun International Utama Indonesia agar selalu memperhatikan lingkungan. Dan, mereka meminta agar perusahaan juga, seperti sekarang, turut menjaga lingkungan.
Hingga berita ini dipublikasikan, media ini tidak berhasil menghubungi perusahaan PT Esun International utama Indonesia. Namun klarifikasi dari pihak perusahaan, mereka tidak membuang limbah B3 di sekitar perusahaan seperti yang pernah disebut beberapa sumber. (Redaksi/RO-007).