Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mempersiapkan tata kelola pendidikan kelautan dan perikanan dalam mendukung pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII), sebagai upaya transformasi satuan pendidikan di bawah naungan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM).
Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, mengungkapkan transformasi pendidikan merupakan bagian dari upaya KKP dalam menyiapkan SDM unggul untuk mendukung pelaksanaan program-program Ekonomi Biru yang telah digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono.
Hal tersebut disampaikan Nyoman pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Pendidikan Kelautan dan Perikanan 2023, bertajuk ‘Transformasi Pendidikan Kelautan dan Perikanan untuk Ekonomi Biru’, yang terlaksana pada pertengahan Mei 2023, di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru, Ambon.
“Untuk itu diperlukan penetapan kebijakan tata kelola pendidikan dalam upaya mencetak SDM kompeten di sektor kelautan dan perikanan seperti melalui peningkatan akses pendidikan, kurikulum pendidikan berbasis kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, penguatan jejaring kerja sama dengan mitra, penguatan kelembagaan pendidikan, maupun kebijakan lainnya yang menjadi pengungkit,” papar Nyoman dalam keterangan tertulis KKP, Selasa (16/5/2023).
Rakontek terlaksana untuk menyiapkan dokumen tindak lanjut dan rencana aksi pengembangan Politeknik KP Indonesia menjadi OII. Melalui Rakontek ini, berhasil dirumuskan beberapa dokumen di antaranya Strategi peningkatan penyelenggaraan pendidikan kelautan dan perikanan yang akan dilaksanakan selaras dan searah dengan tersusunnya beberapa pedoman dan SOP penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu, tersusunnya materi Peta Jalan Pengembangan Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan; Biaya Pendidikan dan Optimalisasi Sarana Prasarana Pendidikan Kelautan dan Perikanan; serta Terlaksananya Smart Fisheries Villages (SFV) Pendidikan KP dengan baik dan sesuai dengan aturan.
BRSDM juga telah menetapkan kebijakan dengan memberikan akses 100 persen kepada anak pelaku utama (anak nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan dan petambak garam) untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi pada satuan pendidikan milik KKP.
Rumusan, komitmen kinerja serta rencana aksi tersebut akan ditindaklanjuti bersama oleh seluruh Satuan Pendidikan KP sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Melalui transformasi pendidikan KP, Nyoman pun berharap terwujudnya peningkatan kualitas layanan pendidikan, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, kualitas kurikulum, kualitas sarana dan prasarana pendidikan melalui optimalisasi, serta kualitas manajemen dan penjaminan mutu kelembagan.
Diakui Nyoman, transformasi tata kelola pendidikan kelautan dan perikanan tidak bisa berjalan sendiri sehingga perlu adanya kolaborasi dan kerja sama dengan mitra baik itu lembaga pendidikan, dunia usaha dan dunia industri maupun dengan pemerintah daerah.
Pada kesempatan itu turut dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BRSDM dengan PT. OS Selnajaya Indonesia dan PT. Lembaga Pelatihan Kerja OSIN terkait pengembangan SDM KP dan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
Di Rakontek Pendidikan KP juga terlaksana talkshow secara hybrid, yang menghadirkan narasumber secara luring dari Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, serta secara daring dari Kemenko PMK dan BP2MI.
Dalam Rakontek Pendidikan KP, juga dilaksanakan penyerahan Penghargaan kategori Pendidik Berprestasi lingkup KKP Tahun 2023, kepada Artin Indrayanti (Juara 1) dari SUPM Kotaagung; Anjang Kurnia (Juara 2) dari SUPM Tegal; dan Bujang Ali (Juara 3) dari SUPM Pontianak.
Penghargaan lainnya yakni Penerapan Standar Pendidikan Terbaik Tahun 2022, Juara 1 yakni Politeknik KP Karawang; Juara 2 yakni SUPM Tegal; Juara 3 yakni Politeknik AUP.