Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepulauan Riau, Luki Zaiman Prawira, mewakili Gubernur Kepulauan Riau dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar melalui video conference pada Senin (10/4/2023).
Rakor yang rutin digelar Kemendagri setiap Senin pagi, kali ini dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian.
Dalam paparannya, Mendagri Tito menyampaikan bahwa inflasi di Indonesia pada Bulan Maret 2023 mengalami penurunan dari 5,47 persen (y-o-y) menjadi 4,97 persen (y-o-y) dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Menurut rilis Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Indonesia berada di urutan delapan tingkat inflasi terendah dari 24 negara G20, yang menunjukkan kinerja yang sudah cukup baik,” kata Tito.
Mendagri Tito juga mengungkapkan bahwa beberapa komoditas, termasuk tarif angkutan udara, BBM, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter, menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Bulan Maret 2023. Karena masih ada waktu dua minggu menuju Hari Raya Idul Fitri, diperlukan antisipasi agar tidak terjadi lonjakan inflasi.
Beberapa upaya yang perlu dilakukan adalah menggelar operasi pasar murah, memberikan bantuan sosial bagi yang tidak mampu, mengecek ketersediaan pasokan pangan di daerah masing-masing, dan melakukan intervensi jika terjadi kenaikan harga komoditas tertentu.
Setelah rapat, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri Luki Zaiman Prawira menyampaikan data rilis BPS Kepri pada 3 April 2023 yang lalu.
Menurutnya, pada bulan Maret 2023, gabungan dua kota di Provinsi Kepri (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 4,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,22. Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Maret 2022 menjadi 113,22 pada Maret 2023.
“Sedangkan secara month to month (mtm), terjadi deflasi pada Maret 2023 sebesar 0,29 persen. Deflasi terjadi karena penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,55 pada Februari 2023 menjadi 113,22 pada Maret 2023. Dari dua kota di Provinsi Kepulauan Riau, Kota Batam mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 4,83 persen, dan kota Tanjungpinang sebesar 4,28 persen,” tutupnya.