Sekjen Kemendagri Ingatkan ASN Pola Hidup Sederhana

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro. (Dok: Kemendagri)

Jakarta, Owntalk.co.id – Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro, mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) untuk menerapkan pola hidup sederhana.

Hal ini diungkapkannya dalam acara Workshop Peningkatan Kapasitas ASN di Lingkungan Kemendagri dengan tema “ASN Hidup Sederhana: No Flexing/Tidak Hedon” yang berlangsung di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Menurut Suhajar, hidup sederhana merupakan prinsip dasar yang harus diterapkan oleh para ASN, karena ASN bukanlah profesi yang menjanjikan kekayaan, melainkan merupakan pekerjaan pengabdian kepada bangsa dan negara serta memastikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat.

“Yang namanya pegawai negeri itu hidupnya sederhana. Kalau tidak mau hidup sederhana, ya harus memilih pekerjaan yang lain. Itu selalu saya sampaikan kepada pegawai, terutama kepada ASN-ASN yang baru diangkat menjadi CPNS,” kata Suhajar dalam keterangan tertulis yang diterima pada hari Rabu (5/4/2023).

Suhajar juga mengingatkan para ASN untuk mengendalikan diri dalam membeli barang-barang mewah, terutama jika hanya untuk dijual kembali. Sebagai ASN, Suhajar menekankan bahwa mereka harus mengetahui tempatnya berpijak karena hidup bukan hanya soal uang, melainkan juga perihal kebahagiaan.

“Kehidupan kita ini adalah tentang bagaimana mendapatkan kebahagiaan, dan saya percaya bahwa kebahagiaan hidup tidak selalu tergantung pada uang.

“Oleh karena itu, kita harus bijaksana dalam mengelola uang yang kita miliki,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suhajar juga menyebut konsep cashflow quadrant yang dirumuskan oleh Robert T. Kiyosaki, seorang pengusaha dan penulis dari Amerika Serikat, dimana ASN masuk dalam kuadran I atau kuadran pekerja.

Kuadran ini tidak menghasilkan uang lebih banyak dibandingkan dengan tiga kuadran lainnya. Suhajar menegaskan kembali bahwa menjadi ASN adalah profesi pengabdian, bukan profesi untuk menjadi kaya.

“Kalau mau kaya jadilah di kuadran IV, yaitu investor atau kuadran III, yaitu manajer, direktur-direktur di perusahaan. Kalau mau pindah kuadran bisa mundur jadi pegawai. Kuadran II itu, profesi seperti pengacara, dokter,” ujar Suhajar.

Ary Ginanjar, motivator dan pendiri ESQ Leadership Center yang juga menjadi narasumber dalam lokakarya tersebut, mengungkapkan bahwa kebahagiaan fisik, emosi, dan spiritual adalah tiga kunci kebahagiaan.

Ia juga menekankan bahwa sebagai ASN, penting untuk bahagia dan menerapkan hidup sederhana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *