Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) mengadakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Penguatan Karakter bersama ekosistem pendidikan sebagai upaya dalam menggelorakan Profil Pelajar Pancasila, inklusivitas dan kebinekaan, serta penuntasan isu tiga dosa besar pendidikan.
Kegiatan DKT tersebut dilakukan mulai tanggal 13-15 Maret 2023 dengan melibatkan ekosistem pendidikan yaitu para pemangku kepentingan pendidikan di Tri Pusat Pendidikan terdiri dari satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat di Provinsi Riau.
Selain itu, turut hadir secara daring perwakilan dari Provinsi Aceh, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jambi, Lampung, dan Sumatera Barat.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, menyampaikan bahwa penguatan karakter merupakan hal yang penting dalam pendidikan Indonesia. Generasi bangsa harus memiliki pengetahuan dan pemahaman intelektual disertai karakter yang kuat berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
“Untuk menjadikan Indonesia semakin hebat, penguatan karakter di lingkungan pendidikan memubutuhkan kolaborasi dan gotong-royong semua lapisan pendidikan, pendidik, tenaga pendidikan, orang tua, keluarga, dan masyarakat,” ujar Rusprita.
“Tak hanya itu, saya berharap seluruh lapisan ekosistem pendidikan akan dapat mengimbaskan implementasi materi penguatan karakter kepada satuan pendidikan yang ada di bawah kewenangan dinas pendidikan dan juga kepada masyarakat luas. Sementara itu, di level kebijakan tenis, pemerintah daerah diharapkan mempunyai aturan terkait karakter,” tambahnya.
Beberapa pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai daerah juga memberikan contoh praktik baik dalam penguatan karakter di sekolah mereka. Kepala SMP Negeri 5 Kandis, Kabupaten Siak, Yeni Irdayati, mengatakan bahwa sekolahnya telah melaksanakan praktik baik penguatan karakter dalam kegiatan sehari-hari siswa melalui program karakter yang diberi nama Pemanis Cendekia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Yadi Mulyadi menegaskan perlunya komitmen dan peranan pemerintah daerah dalam mendukung upaya penguatan karakter, baik di lingkungan satuan pendidikan ataupun masyarakat.
Diskusi Kelompok Terpumpun ini bertujuan untuk menyebarluaskan materi-materi penguatan karakter sekaligus melakukan survei implementasi penguatan karakter, baik di satuan pendidikan maupun di lingkungan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Puspeka dapat memperluas sasaran penyebaran kebijakan, program, dan konten yang kemudian dapat bergerak bersama untuk aktif membumikan Pancasila dan penguatan karakter.