Jakarta, Owntalk.co.id – Twitter baru saja memperketat aturannya terkait bahasa yang digunakan oleh pengguna di platform tersebut. Dalam kebijakan baru mengenai ‘violent speech’ yang diperbarui, Twitter menambahkan beberapa larangan penting, termasuk larangan untuk mengungkapkan “doa atau harapan buruk” dan kalimat serupa.
Menurut aturan tersebut, pengguna dilarang untuk mengungkapkan harapan buruk pada orang lain, seperti berharap mereka mati, menderita penyakit, insiden tragis, atau mengalami konsekuensi berbahaya secara fisik lainnya.
Perubahan ini merupakan kebalikan dari kebijakan Twitter sebelumnya, yang memperbolehkan pernyataan yang mengungkapkan keinginan atau harapan bahwa seseorang mengalami cedera fisik.
Selain itu, aturan baru Twitter juga melindungi infrastruktur yang penting untuk aktivitas sehari-hari, sipil, atau bisnis dari ancaman kerusakan.
Perubahan ini cukup penting mengingat pernyataan CEO Tesla, Elon Musk, yang sebelumnya menyatakan preferensinya terhadap kebebasan berekspresi.
Namun, ini bukanlah pertama kalinya aturan Twitter menjadi lebih ketat sejak diambil alih oleh Musk. Aturan seputar doxxing, misalnya, juga telah diubah setelah akun @elonjet ditangguhkan karena membagikan keberadaan jet pribadi Musk.
Twitter menyatakan bahwa mereka dapat menangguhkan akun yang melanggar aturan atau memaksa pengguna untuk menghapus tweet yang dipermasalahkan.
Meskipun demikian, perusahaan tidak lagi memiliki tim komunikasi untuk menanggapi permintaan komentar.