Polri Apps
banner 728x90

Literasi Zakat Kunci Dalam Pengelolaan Zakat Nasional

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Jakarta, Owntalk.co.id – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2023 dengan mengusung tema Menguatkan Kaloborasi dan Sinergi Program Maslahat Keagamaan Umat.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas berharap Bimas Kementerian Agama (Kemenag) bersama lembaga pengelola zakat untuk terus meningkatkan literasi zakat kepada masyarakat dan mengarahkan pengelolaan zakat terintegrasi dengan tujuan nasional.

“Literasi zakat menjadi kunci dalam pengelolaan zakat nasional. Perluas jejaring peningkatan literasi zakat ke seluruh Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN), pesantren, madrasah hingga BUMN. Pegelolaan zakat juga harus terintegrasi dengan tujuan sebab tujuan akhir dalam pengelolaan zakat itu adalah kesejahteraan umat, kata Yaqut, Minggu (19/2/2022).

Rakornas Zakat 2023 diikuti sekitar 300 peserta yang berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, 34 Kepala Bidang PenaisZawa, perwakilan poros zakat dan perwakilan poroz. 

Rakornas Zakat dibuka oleh Yaqut ditandai dengan menempelkan tangan ke layar monitor didampingi Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor. Tampak hadir Irjen Kemenag, para stafus dan ataf ahli Menag. 

Selain literasi, Yakut menambahkan salah satu problem dari pengelolaan zakat itu di mana masyarakat masih banyak yang mentasarufkan zakat ke mustahiq secara mandiri atau langsung tanpa melibatkan lembaga zakat.

“Ini tantangan yang harus kita tanggung bersama sebab dari 400 triliun potensi zakat yang ada kita baru mampu mengumpulkan sekitar 21 triliun. Lakukan modifikasi literasi-literasi melalui digital,” kata Yaqut.

“Semoga Rakornas Zakat ini bukan hanya pertemuan biasa melakukan pertemuan kolaborasi dan sinergi dalam mencapai tujuan serta melakukan program konsolidasi,” tambahnya.

Program konsultasi lanjut menjadi penting dalam Rakornas Zakat 2023 agar lembaga zakat dalam mentasarufkan dan yang mengelolanya dapat diorkestrasi dengan baik. 

“Orkestrasi yang baik pasti memiliki konsekuensi pada tujuan akhir dari zakat iru sendiri yaitu kesejahteraan umat,” ujar Yaqut. 

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor mengatakan Rakornas Zakat ini bertujuan meningkatkan optimalisasi kolaborasi dan sinergi kelembagaan dan partisipasi dana sosial zakat, infak sedekah dengan program Bimbingan Masyarakat Islam. 

“Tujuan dari kolaborasi ini adalah masyarakat Islam Indonesia yang beragama, maju, sejahtera, cerdas, dan toleran, dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI,” kata Tarmizi. 

Menurutnya, ada empat isu yang akan dibahas dalam Rakornas Zakat 2023. Pertama memastikan BAZNAS & LAZ Melakukan Pengelolaan Sesuai Regulasi dan Kepatuhan Syariah. 

Kedua, mandatori BAZNAS dan LAZ berkolaborasi mengelola dana zakat, Infak dan dana sosial keagamaan lainnya dalam Program Bimas Islam. Program pemaparan Ketiga Kerjasama Lintas Internal Ditjen Bimas Islam Dengan BAZNAS Dan LAZ.

Keempat, menyelaraskan Program Penyaluran dan Pemberdayaan Zakat BAZNAS dan LAZ yang dapat dikolaborasikan dengan Program Ditjen Bimas Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *