Industri Maritim Batam Kembali Bergairah, Ratusan Pencaker Ikuti Sertifikasi Shipbuilding Welder 

#image_title

Batam, Owntalk.co.id – Dunia Maritim Kota Batam kembali Bergairah. Dengan terbukanya Qualifikasi dan Sertifikasi Pekerja Migran Indonesia Shipbuilding Welder membuat peluang bagi masyarakat. Kegiatan tersebut berlangsung di kawasan lytech Industrial Park, Batam Centre. Pada Kamis, (16/02/2023).

Kegiatan tersebut di prakarsai oleh Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) Kota Batam yang berhasil Menjalin kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam dan Kemenaker. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan solusi masalah kekurangan tenaga kerja di industri maritim galangan kapal, khususnya bagian welder dan fabrikasi minyak & gas (Offshore) di Kota Batam.

Salah satu solusinya adalah mengadakan pelatihan dan sertifikasi BNSP LAS 6G SMAW secara gratis, guna untuk memenuhi kebutuhan kekurangan ribuan tenaga kerja di perusaahan yang ada di Batam pada tahun 2023 ini.

Karena hal tersebut, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Geweld dan bekerja sama dengan PT Tulus Widodo Putra. Qualifikasi dan Sertifikasi Pekerja Migran Indonesia Shipbuilding Welder Visa E7 Hyundai Heavy Industries tersebut di ikuti oleh ratusan calon pekerja yang ingin menuju Korea Selatan.

Sebelum dikirim ke Korea Selatan, para Pekerja Migran asal Kota Batam terlebih dahulu dilakukan tes dan langsung disaksikan oleh Hyundai Heavy Industries.

“Kami merekrut tenaga pekerja dari Indonesia khususnya dari Batam. Mereka semua ini sudah memiliki kemampuan (skill) yang kami butuhkan,” kata President Fmr. Ambassador of Korea Prof Dr Kim Soo-il.

Kata dia, ratusan pekerja ini akan ditempatkan di Hyundai Heavy Industries, Korea Selatan, seperti di galangan kapal dan industri lainnya. Menurut Kim, para pekerja asal Kota Batam ini, telah memiliki kualifikasi sesuai dengan permintaan perusahaan.

“Galangan kapal tempat mereka kerja, merupakan tempat yang terbaik di seluruh dunia. Selain mendapatkan gaji, mereka juga akan mendapatkan makan dan tempat tinggal dan yang terpenting ialah kesejahteraan mereka sendiri,” ujarnya.

Untuk di Hyundai Heavy Industries Korea Selatan, sambungnya, merupakan angkatan pertama yang dikirim. Kata dia, akan ada 100 orang yang ditempatkan, namun, untuk keseluruhannya 500 orang setiap setiap dua bulan sekali dari Indonesia.

“Nanti akan kita berangkatkan mereka bulan Maret mendatang. Tapi 90 persen tenaga kerja Indonesia yang dikirim dari Batam,” ucapnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Pemberdayaan Balai Pelatihan Advokasi dan Produktivitas Kota Padang, Yandri mengapresiasi dengan adanya qualifikasi pengiriman pekerja Migran ini. 

“Kita berikan apresiasi ini semacam row model dan kami akui. Pengiriman tenaga migran ini sudah memiliki kemampuan, khususnya di bidang Welder,” ucapnya.

“Harapan kami ialah ini satu model kualifikasi sertifikasi instansi balai pelatihan pemerintah dan bisa disalurkan ke berbagai perusahaan baik dalam maupun luar negeri,” sambungnya.

Osman Hasyim Ketua Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) menghimbau agar anak-anak muda di Batam bisa memanfaatkan LPK Geweld. Menurutnya, dengan adanya penyaluran untuk para pekerja ini mampu mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Kepri khususnya di Kota Batam. Apabila masyarakat Batam ikut dalam pelatihan atau tergabung di LPK Geweld ini, tentunya bisa memberikan dampak positif. 

“Kita hanya menjembatani kebutuhan rakyat, khususnya pada lapangan kerja. Mengenai pembiayaan sendiri tersedia dan positif juga untuk pengurus, anggota aliansi. Kita juga mengharapkan bisa meningkatkan kerjasama dengan pemerintah kota Batam,” ucapnya.

Kata dia, pengiriman atau memperkejakan yang disalurkan oleh LPK Geweld melalui PT Tulus Widodo Putra bukan kali pertama. Mereka juga telah menyalurkan tenaga skill ke berbagai perusahaan.

“Permintaan untuk tenaga kerja cukup tinggi, kemarin ada permintaan sebanyak 2000 orang ke Korea dan 1000 orang untuk ditempatkan di galangan kapal,” ujarnya.

Di LPK Geweld sendiri sambungnya, pihaknya memberikan upgrade kemampuan sesuai dengan permintaan dari perusahaan yang menginginkan.

“Di Batam sendiri, permintaannya sangat tinggi,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *