banner 728x90

Pemprov Kepri Kembali Lanjutkan Program Mubaligh Hinterland di 2023

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H. Ansar Ahmad.

Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad mengambil keputusan untuk kembali melanjutkan Program Mubaligh Hinterland pada 2023 ini.

Hal itu, disebabkan tingginya permintaan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir agar program ini kembali dilanjutkan.

Selain itu, Ansar menilai akidah serta keimanan masyarakat tetap menjadi prioritas sebagai bagian dari upaya peningkatan sumber daya masyarakat Kepri yang bertakwa.

“Banyak masukan dari masyarakat dalam setiap kunjungan di daerah terluar yang berharap program ini dilanjutkan.  Dan saya sangat sepaham dengan itu,” ungkap Ansar, Selasa (14/2/2023).

Evaluasi terhadap program ini disebut Ansar menunjukkan keberadaan da’i masih sangat dibutuhkan oleh warga yang khususnya berada di kawasan pesisir.

“Secara pribadi saya juga menerima pendapat dari da’i yang selama ini ditugaskan,” tambah Ansar.

Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi dasar dilanjutkannya program ini, diantaranya bahwa jangka watu satu tahun dirasa belum maksimal. Dalam jangka waktu itu belum bisa membentuk pola generasi yang taat.

“Sebagian besar masyarakat di pesisir masih cenderung belum terbiasa dan masih cenderung mengenyampingkan pendidikan, termasuk pendidikan agama. Ini menjadi kekhawatiran bagi kita bersama,” ungkap Ansar.

“Dengan pendidikan agama yang dilakukan secara berkelanjutan dapat merubah pemahaman masyarakat di pesisir,” tambahnya.

Di tahun 2023 ini, Pemprov Kepri melalui Biro Kesra sedang mematangkan program ini. Baik dari sisi jumlah mubaligh yang akan ditempatkan, termasuk daerah sebarannya.

Tahun 2022, dalam Program Mubaligh Hinterland, Pemprov Kepri telah menempatkan sebanyak 50 orang da’i. Total anggaran yang disediakan untuk program ini sebesar Rp2,5 miliar atau masing-masing da’i menerima insentif sebesar Rp4 juta per bulannya.

Selain itu, di tahun yang sama Pemprov Kepri juga mengalokasikan dana melalui anggaran Biro Kesra senilai Rp8 miliar. Dana tersebut sebagai insentif kepada 8000 mubaligh di seluruh kabupaten/kota. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *