Jakarta, Owntalk.co.id – Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, John T. Boestami, menekankan pentingnya bagi warga Indonesia dan warga Jepang untuk memahami budaya masing-masing.
“Baik Indonesia maupun Jepang sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan dan keragaman budaya yang merupakan daya tarik tersendiri di mata dunia dan konteks memahami budaya dapat memperkuat hubungan kedua negara dan pemahaman antar dua buah negara memegang kunci penting dalam hubungan diplomatik,” kata John melalui keterangan tertulisnya, usai acara “Kopi Indonesia” di Balai Indonesia, Tokyo, Minggu (5/2/2023).
John menuturkan, kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral serta mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar dalam sendi kehidupan masyarakat,” katanya seraya menambahkan peran program RBI sangat strategis bagi Indonesia dan Jepang.
“Hari ini kita menghidangkan kopi Aroma Bandung, kopi Gunung Puntang, kopi Papua, kopi Gayo, dan kopi Mandailing. Semua pengunjung bilang enak dan harum,” kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Yusli Wardiatno.
Seorang barista kafe kopi terkenal di wilayah Yokohama, Riku Miyashita mendapatkan informasi dari diaspora Indonesia tentang sejarah kopi, wilayah penghasil kopi, produk olahan kopi, dan budaya minum kopi di beberapa wilayah Indonesia serta beberapa kafe kopi di Jepang yang baristanya asal Indonesia.
Selain dapat menikmati berbagai macam rasa kopi Indonesia, pengunjung juga disuguhi produk coklat asal Indonesia.
Warga Jepang yang hadir dalam acara ini mendapat kesempatan untuk berlatih Tari Pagelu dari Toraja dengan guru tari Tini Kodrat.
Mereka antusias mencoba mengenakan pakaian adat beberapa daerah untuk diambil gambarnya di photo corner. Acara ini ditutup dengan makan Soto Betawi bersama.
Acara “Kopi Indonesia” ini diadakan oleh program Rumah Budaya Indonesia (RBI) dan Asosiasi Jepang-Indonesia (JAPINDA), Sabtu (4/2/2023).
RBI yang merupakan media dalam mempromosikan budaya dan soft diplomacy (diplomasi lunak) KBRI Tokyo untuk pertama kalinya mengadakan acara luring sejak pandemi melanda dunia.