Pemerintah Optimalkan Program Padat Karya Untuk Kurangi Dampak PHK

Menteri koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto. (Dok; Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Jakarta, Owntalk.co.id – Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan program padat karya untuk meminimalisisr dampak maupun potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mulai menyasar tenaga kerja di tanah air.

“Pencegahan risisko dan potensi PHK bagi para pekerja di Indonesia menjadi perhatian utama Presiden Jokowi dalam Rapat Paripurna,” Kata Airlangga, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Jokowi meminta agar dalam jangka pendek pemerintah pusat maupun daerah mendorong penggunaan dan pembelian produk dalam negeri. Hal itu disebut sebagai solusi jangka pendek untuk mengurangi potensi badai PHK.

“Catatan dari Pak Presiden, pertama untuk mencegah risiko potensi PHK dalam jangka pendek mendorong belanja pusat dan daerah dalam menggunakan produk dalam negeri,” jelas Airlangga.

Selanjutnya, dalam jangka menengah pemerintah akan melakukan perbaikan struktural industri hulu ke hilir, mulai dari urusan rantai pasok, sumber daya manusia, riset dan pengembangan dan juga akses pasar bagi sektor industri untuk mencegah badai PHK.

Pemerintah pusat dan daerah pun diminta untuk mengoptimalkan program padat karya dalam rangka menyerap tenaga kerja. Baik di desa maupun di kota.

Pemerintah juga akan memutuskan memperluas kerja sama antar pemerintah negara lain (G to G/ government to government) untuk penyerapan pekerja migran.

“Kami juga akan mendorong inklusi keuangan melalui program PNM dan KUR. Kemudian melakukan program upskilling dan reskilling seperti Prakerja,: ujar Airlangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *