Batam, Owntalk.co.id – Berbicara tentang kerajinan tangan, Enceng gondok merupakan salah satu bahan kerajinan tangan yang banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu, tak sedikit bahan olahan hasil dari Enceng gondok beredar di pasar Internasional. Melihat potensi tersebut, Yayasan Pendidikan Cerdas Mulia Batam menggelar pelatihan Enceng Gondok di Golden Bay Hotel, Pada Jumat (16/12/2022).
Ketua Panitia Pelaksana, Indra dinan menuturkan, pihaknya menggelar pelatihan Enceng Gondok untuk memberikan soft skil kepada ibu rumah tangga agar dapat membuka usahanya sendiri.
“Hari ini kami menggelar pelatihan Enceng Gondok untuk membantu ibu rumah tangga agar bisa menciptakan usaha kecil menengah secara mandiri. Tentunya, melalui pelatihan ini akan memberikan efek domino bagi perekonomian yang ada di Kepri,” ujarnya.
Indra Dinan menambahkan, pihaknya berharap kegiatan seperti ini bisa digelar setiap tahunnya. Agar masarakat mampu secara mandiri membuka usaha dirumahnya, sehingga dengan begitu perekonomian akan berputar dari lingkup terbawah.
“Kedepan, kami berharap hal tersebut tetap menjadi prioritas bagi pemerintah, agar bisa menciptakan pelaku usaha mandiri di lingkup masyarakat bawah,” katanya.
Sementara itu, Anggota Dprd Kepri, Uba Ingan Sigalingging mengatakan, kerajinan yangan dari olahan Enceng Gondok merupakan barang yang sangat banyak diminati oleh masyarakat. Terbukti dengan banyaknya barang hasil olahan Enceng Gondok yang di jual di pasar internasional.
“Kami berharap pelatihan ini bisa lebih produktif. Selain itu, kami juga berupaya agar hasil dari pelatihan ini bisa mennghasipkan produk yang mampu memasuki pasar lokal. Setelah itu, ada beberapa peluang bagi masyarakt untuk membuka usahanya sendiri,” ungkapnya.
Lanjut Uba, Selain dipasar lokal pihaknya juga berharap hasil kerajinan tangan teesebut mampu memasuki pasar nasional ataupun internasional.
“Jika oelatihan dalat menghasilkan para pengeajin yang kompeten, maka akan mengangkat perekonomiam mereka. Selain itu, kami juga sedang meilirkam bagaimana caranya hasil kerajinann ini bisa menembus pasar lokal,” ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut di ikuti oleh lebih dari 40 orang peserta yang merupakan ibu-ibu rumah tangga.