Batam, Owntalk.co.id – Paska runtuhnya plafon masjid Tanjak pada (8/9/2022) lalu, Kepala BP Batam, Rudi menargetkan perbaikan masjid Tanjak akan rampung pada November 2022. Tapi sampai sekarang belum ada kepastian kapan tempat ibadah itu dapat digunakan. Targetnya meleset.
Tulisan ‘Masjid ini ditutup sementara karena ada pekerjaan perbaikan,’ masih terpampang di samping bangunan Masjid Tanjak. Spanduk itu menjadi pemberitahuan kepada khalayak bahwa rumah ibadah itu tidak bisa digunakan untuk beribadah setiap Shalat Jumat.
Padahal, beberapa saat usai terjadinya peristiwa runtuhnya plafon dan bagian penutup Masjid Tanwirun Naja itu, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi memastikan perbaikan masjid itu hanya memerlukan beberapa pekan. ”November 2022 ini selesai,” kata Rudi saat ditemui di Radisson Hotel, Rabu 26 Oktober 2022.
Namun faktanya dilapangan, Masjid Tanwirun Naja (Tanjak) hingga kini belum dapat digunakan. Bahkan, saat didatangi setiap Jumat dalam tiga pekan terakhir, pengunjung tidak diizinkan masuk ke lokasi.
Pantauan awak media pada Jumat, (9/12) masjid yang berlokasi dekat dengan bandara Hang Nadim itu masih ditutupi terpal dan memuat tulisan sedang dalam proses perbaikan.
Sementara itu, awak media ini mencoba melihat kondisi terkini perbaikan masjid tersebut, namun awak media mendapatkan penolakan dan dihalangi masuk oleh petugas ditpam di area Pos jaga.
”Saya hanya menjalankan tugas pak, tidak ada perintah tidak ada yang boleh masuk kecuali Bapak Membawa surat dari BP Batam,” kata petugas
Hingga hari ini, telah 3 bulan penuh masjid Tanjak ditutup. Fakta ditutupnya masjid yang didirikan dengan biaya Rp40 miliar lebih itu, telah membuktikan banyaknya masalah dalam pengerjaannya.
Publik masih menunggu, kapan Masjid Tanjak dapat digunakan. Atau, apakah gedung yang pertama dibangun oleh Wali Kota Ex Officio Kepala BP Batam itu hanya menjadi pajangan? Entahlah, masyarakat Batam hanya bisa menunggu dengan sabar. (*)