Menjelang 2023 ini, sudah saatnya agar Pemko Batam membuat kebijakan pro job (lapangan pekerjaan) yang berpihak kepada pancaker.
Selain membuka job fair expo, sekurang-kurangnya tiap semester, kebijakan pro job itu diperluas lebih detil lagi. Misalnya, mengalokasikan politik anggaran yang berpihak kepada pencaker, seperti memberi pelatihan kerja (skill) sesuai kebutuhan pasar kerja lokal Batam.
Memberi stimulus kepada pelaku usaha start up, usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan memberi permodalan kredit lunak tanpa agunan.
Bahkan, usaha padat karya yang melibatkan warga secara luas, adalah bagian dari cara mengatasi pengangguran.
Kemudian, memperkuat pertanian seperti membantu para petani untuk mengembangkan sayur mayur dan buah-buahan , berdasar kebutuhan pasar lokal Batam. Penyediaan pupuk gratis terutama kepada para petani yang kurang permodalan, menjadi keniscayaan.
Yang tak kalah pentingnya adalah memperkuat nelayan
dan pelaku usaha perikanan. Misalnya, menyediakan bibit ikan, memberi pelatihan perikanan tambak, bantuan alat tangkap dan boat nelayan.
Semuanya dilakukan secara serius, terarah dan tepat sasaran dengan memberi pendampingan melalui kelompok organisasi maupun individu.
Dari peristiwa ricuh job fair di Batu Aji, saya berharap bahwa pelaksanaan job fair mendatang, dilakukan dengan aman dan nyaman bagi pencaker. Suasana riang gembira hendaknya diberikan kepada pencaker agar menimbulkan rasa optimisme.
Bila job fair secara offline dirasakan kurang nyaman bagi pencaker, sudah saatnya ke depan dilakukan dengan cara online atau hybrid, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.