Batam  

Dianggap Ingkar Janji, Aliansi Mahasiswa Serukan Hastag #MosiTidakPercaya Kepada DPRD Kota Batam

Batam, Owntalk.co.id – Aliansi Mahasiswa Kota Batam menyerukan #MosiTidakPercaya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam. Hal tersebut dilakukan karena mereka menganggap anggota Dprd mengingkari janji dengan Mahasiswa untuk manyatakan sikap terhadap kenaikan harga BBM.

Aliansi Mahasiswa kota Batam yang terdiri dari berbagai kampus di Kota Batam, yaitu, STAI Ibnu Sina Batam, Universitas Ibnu Sina Batam, Universitas Riau Kepulauan, Politeknik Negeri Batam, Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an Kepri, STIT Muhammadiyah Batam, STIKOM Muhammadiyah Batam, dan Institut Agama Islam Abdullah Said Batam. 

Sebelumnya, pada kamis (08/09/2022) lalu Aliansi Mahasiswa Kota Batam melakukan Aksi Demontrasi di depan kantor DPRD Kota Batam dari mulai pukul 08.00 sampai pukul 14.00. Ratusan massa Mahasiswa terlihat hadir pada hari tersebut, mereka satu suara untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pada Sabtu 03 September 2022 lalu di Istana Negara. 

Ada 5 point tuntutan yang mereka bawa, diantaranya point pertama menolak keras kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Point kedua Menolak BLT BBM karena bukan solusi yang tepat. Point ketiga Menuntut BPH Migas terkait pengawasan terhadap pendistribusian BBM yang tidak tepat sasaran. Point ke empat Mendesak Presiden untuk menyelesaikan janji 8 tahun lalu terkait pelanggaran Hak Asas Manusia (HAM). Lalu, point ke lima menuntut DPRD Kota Batam menyatakan sikap penolakan kenaikan harga BBM dan Menyetujui 4 tuntutan Mahasiswa secara terbuka.

Setelah Mahasiswa berorasi menyampaikan aspirasi masyarakat dan menyampaikan point-point tuntutan secara bergantian. Akhirnya ketua DPRD Kota Batam Nuryanto keluar untuk menemui mereka.

Usai melakukan diskusi dengan Mahasiswa  Nuryanto hanya menerima dan menyetujui 4 tuntuntutan Mahasiswa, tapi untuk point nomor 5 ia tidak bisa Menyatakan sikap di depan umum secara terbuka bahwasanya menolak kenaikan harga BBM. Dan meminta waktu 5 hari untuk rapat dengan seluruh jajaran DPRD Kota Batam, dengan alasan, sebelum menyatakan sikap harus rapat secara kolektif kolegial terlebih dahulu.

“Hari ini kami di undangan ke kantor DPRD Kota Batam untuk Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dan mengaku kecewa dengan DPRD Kota Batam karena yang hadir dari pihak DPRD hanya Wakil Ketua 1.” Ujar Andri dan Andi selaku Kordinator Lapangan Perwakilan Aliansi Mahasiswa (13/09/2022)

Kekecewaan itu semangkin mendalam ketika Wakil Ketua 1 DPRD Kota Batam, Muhammad Kamuluddin mengatakan, belum bisa menyatakan sikap karena baru diberitahu pimpinan tadi pagi terkait RPDU ini.

Nanang Kurniawan selaku Korlap STAI Ibnu Sina Batam menyerukan, kekecewaanya terhadpa sikap ingkar janji dari Dprd kota Batam. Ia juga meminta kepada anggota Dprd agar menunjukkan sikapnya terhadap kenaikan BBM tersebut. 

“Sekali lagi kita diperlihatkan ketidak terwakilan suara kita oleh mereka. Diluar rakyat menjerit, di dalam mereka sibuk entah kemana. Jangankan mikir harga BBM naik, jadwal rapat dengan Mahasiswa saja mereka lupa. Sebenarnya Kalian itu wakil siapa, Rakyat mana yang kalian wakilkan,” Tegasnya. 

Sebelum RDPU ditutup, Taufik Hidayat selaku Kordum mengatakan, pihaknya akan  beri ultimatum kembali selama 2 hari kepada DPRD Kota Batam. Untuk membahas masalah ini dengan seluruh jajaran dan menyatakan sikap apakah setuju/tidak tentang kenaikan harga BBM. 

“Kami masih memberikan waktu kepada Dprd Batam untuk menunjukkan sikapnya. Jika tidak dipenuhi maka kami akan turun kembali ke jalan dengan massa yang lebih banyak,” pungkasnya. 

Setelah keluar dari gedung rakyat, mereka pun menyerukan Mosi Tidak Percaya Kepada DPRD Kota Batam dan mengatakan DPRD Kota Batam telah berbohong kepada Aliansi Mahasiswa Kota Batam.

Exit mobile version