IKBI Malemang, Merawat Tradisi di Perayaan di Idul Adha

Batam, Owntalk.co.id – Sejak pagi, banyak potongan batang bambu telah tersusun rapih dekat dengan sebuah tenda. Diantara tenda-tenda itu pun terdapat banyak ranting-ranting kayu yang akan digunakan sebagai alat pembakar.

Dekat dengan masjid Ikatan Keluarga Batak Islam (IKBI) semua keperluan untuk Malemang telah dipersiapkan. Selepas sholat berjamaah Idul Adha, setiap orang sudah punya bagian untuk mengeksekusi pekerjaan.

Malemang atau yang kerap disebut memasak lemang , satu tradisi yang sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Tapsel untuk merayakan lebaran Idul Adha. Bedanya, di kota Batam kegiatan Malemang dilakukan bersama-sama oleh masyarakat Ikatan keluarga Batak Islam.

Ketua Umum IKBI, Kimom HN Nasution menyebut bahwa kegiatan ini mulai digelar lagi setelah lama terhenti.

“Dulu terakhir Malemang diadakan sekitar tahun 2012 atau 2013,” ingatnya kembali menerawang

Bagi masyarakat Batak Islam, lebaran Idul Adha bukan hanya sekedar untuk berkurban. Namun, ada salah satu tradisi yang tidak bisa dilewatkan yakni Malemang.

Di Batam, Kimom ingin menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan yang berkelanjutan.

” Ini sama dengan merawat tradisi baik di perayaan Idul Adha,” kata Kimom

Warga IKBI terlihat kompak saat mengurus seluruh keperluan untuk Malemang. (Foto : Owntalk)

Kegiatan Malemang tak bisa dilakukan sembarangan, mulai dari mencari bambu, membuat santan kelapa, pulut hingga menyiapkan api untuk melamang.

Untuk membuat lemang harus memiliki keahlian yang khusus. Agar, lemang yang dimasak tidak keras atau tidak enak dimakan. Bahan yang digunakan untuk memasak malamang yaitu perpaduan antara pulut dan santan yang dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dalam bambu bulat.

Sembari ada yang mengurus Lemang, sebagian warga lainnya mengurus sembelihan daging kurban.

“Tahun ini ada 1 ekor sapi dan satu ekor kambing yang disembelih,” lanjut Kimom

Daging-daging yang telah dipotong akan dibagikan kepada para warga IKBI, namun ada sebagian sisanya yang dimasak untuk lauk bersama dengan lemang.

“Ini menjadi daya tarik bahwa IKBI itu menerapkan kerjasama yang solid, kompak dan untuk menikmati nya juga dilakukan secara bersama-sama” jelas Dia

Salah satu warga IKBI yang mengikuti kegiatan ini menyebut bahwa kegiatan ini sangat baik untuk merawat hubungan tali silaturahmi.

“Tradisi ini harus dilanjutkan, kami datang jauh dari Batu Aji untuk bertemu sanak saudara dari kampung, Malemang bersama ini sedikit mengobati rasa kerinduan kepada kampung halaman,” tutup dia.