Batam, Owntalk.co.id – Anggota Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Udin P Sihaloho angkat bicara, terkait kasus nasabah Bank Riau Kepri yang mendadak kehilangan uang dari rekening tabungannya.
Udin menilai bahwa pengamanan di bank Riau Kepri sangat lemah. Pihaknya meminta agar pihak bank bertanggungjawab dengan kejadian tersebut
“Dengan sistem yang lemah, masih di Kepri saja tidak bisa menghandel banyak yang bobol. Kita minta pihak bank bertanggungjawab sama nasabahnya,” kata Udin, anggota Komisi IV DPRD Batam, Kamis (12/5).
Hal ini menjadi perhatian khusus oleh DPRD, pasalnya Pemerintah Kota (Pemko) Batam berencana akan menambah nominal penyertaan modal kepada Bank Riau Kepri sebanyak Rp 100 miliar.
Karena, selama itu, hasil Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Riau Kepri, tidak terlihat jelas atau dirasakan oleh masyarakat Batam.
Sehingga menurutnya, Pemko Batam perlu mengganti bank lain untuk penyertaan modal. Di sisi lain Batam membuka perbankan sendiri.
“Kita berharap kebetulan kita sebagai pimpinan Pansus akan membicarakan ulang untuk mengevaluasi. Lebih baik kita buka bank untuk daerah Batam sendiri, yang dikelola oleh tangan-tangan profesional,” ucap Udin.
Menurutnya, Kota Batam dirasa sudah siap jika memiliki bank sendiri. Karena, pendapatan Batam dari pajak dan retribusi sangat besar.
“Pendapatan daerah kita dari pajak dan retribusi khusus hotel dan restoran itu, akan menambah pertukaran uang di bank itu. Kita berharap uang uang besar dan bersumber dari masyarakat itu harus ditangani oleh profesional,” ulas legislator PDI-Perjuangan itu.
Sementara, Anggota Komisi I DPRD Kota Batam Utusan Sarumaha, juga merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa sejumlah nasabah bank. Ia mendesak pihak bank maupun aparat penegak hukum agar menindaklanjuti kasus tersebut.
“Saya kira perlu dibuka secara terang-terangan untuk memastikan, apakah ini kesalahan sistem secara natural atau kelalaian, atau kejahatan pihak lain tentu ini harus di ungkap,” tegas Utusan.
Pintanya, jangan sampai bank yang seharusnya sebagai tempat aman, untuk menyimpan uang malah memberikan rasa takut dan keraguan.
Kejadian ini sebagai catatan karena masyarakat perlu rasa aman.
“Ini sebagai catatan karena Batam juga ada penyertaan modal. Pansus sedang berjalan tidak salah tentunya. Kita bisa dipertajam dan diperdalam jangan sampai menghilangkan kepercayaan nasabah,” ucapnya.