Jakarta, Owntalk.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi menegaskan tak akan menyerah dalam menghadapi mafia pangan dan minyak goreng yang langka dibuatnya.
Namun, ia mengaku bahwa Kemndag memiliki keterbatasan wewenang untuk mengusut tuntas kejahatan oleh mafia pangan. Hal ini lantaran pihaknya hanya memiliki kewenangan sebatas mengatur pasokan.
Kabar baiknya, ia memiliki kekuatan data pasokan. Untuk itu dia meminta bantuan kepada Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri dengan menggunakan data ia untuk menindak mafia dan spekulen minyak goreng.
Sebagai informasi, belakangan minyak goreng langka dan mahal. Sepanjang 14 Februari-16 Maret 2022, ujar Lutfi, pihaknya berhasil mengumpulkan 720.612 ton minyak sawit.
Dari total itu, sebanyak 551,069 ton telah didistribusikan kepada masyarakat. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), normalnya setiap orang di Indonesia mengonsumsi satu liter minyak goreng per bulan. Seharusnya, 551,069 ton minyak goreng tersebut maka kebutuhan terpenuhi.
Dengan itulah, ia mengambil kesimpulan kelangkaan minyak goreng akibat ulah mafia.