SMN Minta Walikota Tunda Penggusuran, RKWB Kampung Tua Batam Siap Dampingi Warga

Surya Makmur Nasution. (foto : Pribadi)

Batam, Owntalk.co.id – Relawan Gus Muhaimin for Presiden meminta Walikota Batam untuk menunda penggusuran rumah warga di Tembesi Lestari, Sagulung, sebelum ada penyelesaian dengan warga yang terkena dampak penggusuran.

“Saya meminta kepad Pak Wali untuk menunda dulu sebelum segala sesuatunya dibicarakan dengan warga terlebih dahulu,” kata Surya Makmur Nasution, Relawan Gus Muhaimin for Presiden di Batam, Jumat, 11/3.

Sehari sebelumnya SMN bertemu dengan pengurus RKWB Kota Batam.

Dalam pertemuan sore hari itu, Ketua Rukun Khazanah Warisan Batam (RKWB) Machmur Ismail meminta Lurah Tembesi sebagai fasilitator untuk mempertemukan warga Tembesi Lestari yang meminta perlindungan atas rencana penggusuran tahap II sebanyak 400 rumah.

“Pak Lurah Tembesi sebaiknya mendampingi warga untuk bertemua tim agar apa yang menjadi harapan warga menjadi jelas dan dapat dicarikan penyelesaiannya, “ kata Machmur Ismail didampingi Masiara Alias (Bendahara RKWB) ketika bertemu dengan Relawan Gus Muhaimin for Presiden di Batam, kemarin.

Bahkan, RKWB Bila diperlukan bersedia mendampingi warga Tembesi untuk bertemu tim penyelesaian Kampung Tua yang dipimpin oleh Pak Yusfa Hendri (Asisten Pemko Batam, Red.), jelasnya.

Relawan Gus Muhaimin for Presiden menemui pengurus RKWB karena pengaduan warga mengatasnamakan Kampung Tua Tembesi. Warga Tembesi dipimpin oleh Beslan Manurung (Ketua) dan Anggiat Sinaga (Sekretaris).

Sebelumnya warga Tembesi Lestari bertemu dengan Surya Makmur Nasution, dari Relawan Gus Muhaimin for Presiden untuk meminta perlindungan dari rencana penggusuran oleh Pemko Batam sebanyak 400 rumah.

Penggusuran 400 rumah tersebut diketahui setelah Lurah Tembesi bertemu dengan warga perihal rencana penggusuran tahap II pada Mei 2022 mendatang. Warga mempertanyakan apakah penggusuran 400 rumah ini juga untuk infrastruktur jalan atau untuk kepentingan komersil atau bisnis.

Sebelumnya, Pemko Batam sudah menggusur sebanyak 112 rumah pada Juni 2022. Hanya saja janji Pemko Batam yang akan memberi lahan siap bangun sebagai pengganti belum ada realisasinya