Jakarta, Owntalk.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat rekor baru untuk kinerja impor pada bulan Desember 2021. Impor pada bulan Desember mencapai 21,36 miliar dollar AS atau sekitar Rp 305,99 triliun (kurs per 17/1/2022, 1 dollar AS = Rp 14.325)
Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan, impor naik 10,51 persen secara bulanan (mtm/month to month) dan melonjak 47,93 persen secara tahunan (yoy/year on year) yang menjadikan jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah jika dilihat dari nominal.
Penjelasan Margo selanjutnya terkait komposisi impor migas dan nonmigas yang sama-sama mengalami kenaikan. Sepanjang Desember 2021 impor migas Indonesia mencapai 3,38 miliar dollar AS atau naik 11,66 persen (mtm) sedangkan impor nonmigas mencapai 17,98 miliar dollar AS atau naik 10,29 persen (mtm).
Dilihat dari kelompok penggunaan barang, kinerja impor menunjukkan peningkatan di semua lini baik secara mtm maupun yoy. Secara struktur, impor dari sudut pandang penggunaan barang didominasi oleh bahan baku sebesar 73,18 persen, menyusul barang modal 15,15 persen, dan barang konsumsi 11,67 persen.
Impor terbesar terjadi pada komponen bahan baku sebesar 15,63 miliar dollar AS atau tumbuh 9,07 persen (mtm) dan 53,33 persen (yoy).
Kemudian diikuti barang modal sebesar 3,24 miliar dollar AS atau tumbuh 8,01 persen (mtm) dan 27,95 persen (yoy).
Lalu impor barang konsumsi mencapai 2,49 miliar dollar AS atau tumbuh 24,55 persen (mtm) dan 45,27 persen (yoy).
Dilihat berdasarkan kelompok barang HS2 digit, impor terbesar terjadi pada golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya yang menunjukkan peningkatan 401,5 juta dollar AS, diikuti produk farmasi senilai 288,6 juta dollar AS, bahan bakar mineral sebesar 186,3 juta dollar AS, besi dan baja senilai 137,3 juta dollar AS, serta pupuk senilai 118 juta dollar AS.