Jakarta, Owntalk.co.id – Sultan Gustaf Al Ghozali atau yang lebih dikenal sebagai Ghozali Everyday, beberapa waktu lalu viral karena NFT. Ghozali yang aktif menjual foto-foto wajahnya di OpenSea selama lima tahun berhasil meraup keuntungan hingga Rp 1,5 miliar.

Hal tersebut sontak membuat warga Indonesia ikut-ikut menjual berbagai hal-hal aneh, mulai dari foto selfie, foto makanan, hingga foto KTP turut dijual di situs itu dalam bentuk NFT.

Pakar Metaverse dari Indonesia Digital Milenial Cooperatives (IDM Co-op) MC Basyar mengungkapkan bahwa sangat berbahaya menjual KTP di NFT. Ia menuturkan bahwa yang dilakukan warga Indonesia sudah kelewat batas.

Dirinya menjelaskan bahwa hal-hal yang dijual dalam bentu NFT akan tersambung dalam teknologi yang bernama blockchain. Inilah bahayanya. Ketika sudah dibeli, akan ada yang namanya smart contract. Ini menjadi bukti bahwa NFT yang sudah dibeli itu menjadi hak kekayaan intelektual secara universal oleh si pembeli. Jika si pembeli NFT KTP menyalahgunakannya, orang yang memiliki KTP di dunia nyata dapat terimbas.

Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrullah. Ia mengatakan bahwa penjualan foto dokumen kependudukan sangat rentan dengan penipuan dan dapat dengan mudah digunakan pelaku tindak kejahatan, misalnya seperti pinjaman online (pinjol).