Batam, Owntalk.co.id – Musyawarah Daerah (Musda) III Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) versi Haris Pertama menuai berbagai komentar dari beberapa pihak. Mebahas persoalan tersebut, ketua Sapma Pemuda Pancasila (PP) Kepri berkomentar, Kamis (30/12/2021).
Ketua Sapma Pemuda Pancasila (PP) Rional Putra SH., MH., memaparkan, pihaknya bukan menolak kegiatan Musda tersebut. Melainkan, hanya menolak cara Musda tersebut dilaksanakan yang tidak sesuai dengan aturan.
“Musda tersebut terlaksana tidak berada di jalur yang tepat. Sedangkan mereka berbeda versi ketua umum, yang diselenggarakan itu adalah versi Haris Pertama bukan Noer Fajrieansyah. Lalu mengapa mereka meneruskan Musdanya kepengurusan KNPI versi Noer Fajrieansyah. Kalau sudah begitu ada yang aneh dong,” ungkapnya kepada Kantor berita Owntalk.co.id.
Lanjut Rio, seharusnya mereka menggelar Musda yang pertama dan bukan Musda III. Selain itu, dalam agendanya Versi Haris Pertama tidak di hadiri oleh Forum Koorinasi Pimpinan Daerah (FKPD) yang ada di Kepri ataupun Kota Batam.
“Kejanggalan tersebut muncul dari beberapa hal, selain tidak di hadiri FKPD, mereka juga mengkarateker ketua DPW Kepri Banjar Ahmad yang versinya berbeda dari mereka. Selain itu mereka juga memaksa dengan cara mengkarateker seluruh DPD tingkat II yang ada di Kepri,” jelasnya.
Rio juga menegaskan, Dalam hal ini pihaknya dari Sapa PP Kepri bersikap netral. Namun, untuk membantu dan bersifat mendampingi para rekannya di KNPI untuk menyampaikan pendapat. Pihaknya ikut turun kelapangan tanpa merusak atribut rekan-rekan KNPI yang sedang Musda.
“Posisinya Sapma dan Pemuda Pancasila itu netral, datang ke Musda tersebut hanya untuk mengamankan jalannya Musda karena ada undangannya ke sekretariat. Selain itu selebihnya hanya mendampingi rekan-rekan pengurus KNPI yang ingin menyampaikan pendapat,” tutupnya.