Percepat Pemulihan Ekonomi, Bupati Trenggalek Launching 100 Desa Wisata “SADEWA”

Trenggalek, Owntalk.co.id – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin melaunching 100 Desa Wisata (SADEWA) di Hall Majapahit Hotel Hayam Wuruk Trenggalek, Selasa malam (14/12/2021). 

100 desa wisata itu sendiri ditujukan untuk menyambut beberapa mega proyek infrastruktur yang saat ini sedang dibangun di Kabupaten Trenggalek.

“Kita ingin ada percepatan pemulihan ekonomi. Target 3 tahun kedepan sampai dengan 2024 nanti, bisa ada 100 desa wisata di Trenggalek sesuai target RPJMD,” kata bupati muda itu.

Dari 157 desa dan kelurahan yang ada nanti, sambung bupati, “Harapannya juga bisa menyusul. Jadi ini sebagai pioner dan harapannya nanti hampir di  semua tempat di Trenggalek itu bisa dikunjungi,” ujarnya. 

“Karena kita ingin menyambut progres Jalur Lintas Selatan (JLS) yang mau jadi. Terus Bandara di Kediri, kemudian jalan tol yang exit tolnya sampai di GOR Lembu Peteng Tulungagung,” ucapnya.

Dengan infrastruktur itu, orang akan banyak datang ke Trenggalek dan bila datang tentunya harus dipersiapkan banyak pilihan. 

“Sehingga Trenggalek nanti benar-benar bisa menjadi jujukan wisata, sehingga ekonomi Trenggalek menjadi maju,” harapnya. 

Baca Juga :

Konsepnya ada yang wisata alam berbasis seni dan budaya.Termasuk cerita lokal seperti sendra tari yang dimunculkan. Semuanya berbasis kearifan lokal dan cerita setempat. 

“Kitapun juga banyak punya cerita sejarah. Kemarin kita juga mendapatkan sertifikat dari Kementrian Kebudayaan bahwa Sinongkelan yang ada di Desa Prambon ditetapkan sebagai kekayaan daerah tak benda berupa sejarah khas asli Trenggalek,” ucapnya

Ditanya  mengenai libur Nataru, Bupati Trenggalek menegaskan dirinya akan tetap membuka sektor pariwisata utamanya untuk sektor lokal. 

“Yang kita khawatirkan ini kan varian baru dari Covid dan itu dibawa rata-rata dibawa dari luar. Sedangkan kalau nanti mungkin ada pengetatan mungkin kita akan membatasi yang dari luar area aglomerasi. Kalau yang di wilayah aglomerasi kita laksanakan dengan protokol kesehatan,” imbuhnya.

“Bila menurut Assesment Kemenkes kita sudah level 1. Sedangkan bila melihat capaian vaksin, kita masuknya level 2 dan kita terus bergerak sebelum masuknya Nataru semoga vaksinasi pertama bisa mencapai 70%. Semoga ini tidak melesukan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. 

Penulis: SarnoEditor: Arini