banner 728x90

BEI Perkenalkan Sistem Fitur Baru Perdagangan Bursa

Diingatkan, pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) beroperasi untuk memfasilitasi investor menempatkan dana investasi untuk kebutuhan jangka panjang.
Namun, tak jarang, transaksi di pasar saham tidak hanya untuk tujuan jangka panjang, tetapi digunakan oleh para spekulan yang mengejar keuntungan jangka pendek.

Investor jangka pendek ini jelasnya mengharapkan keuntungan cepat di pasar saham dengan menggunakan pendekatan teknikal analisa.

Empat fitur baru dalam sistem perdagangan bursa yakni penyesuaian mekanisme pre opening dan pre closing, penambahan fitur market order, perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi, dan penutupan informasi kode broker pada informasi post trade.

Penyesuaian mekanisme pre opening dan pre closing ini dilakukan dengan penambahan fitur informasi Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV).

IEP dan IEV ini merupakan indicator yang dapat digunakan oleh investor untuk mengetahui perkiraan harga pembukaan atau penutupan berdasarkan harga dengan volume terbanyak yang dapat diperjumpakan (matched orders).

Pada sesi pre closing, terdapat fitur tambahan yaitu Random Closing, dimana waktu penutupan pada hari perdagangan Bursa akan dilakukan secara acak.

Penambahan fitur Market Order disediakan untuk memudahkan Investor dalam menyampaikan pesanan pada harga pasar.

Kemudian, perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi ditujukan untuk mengakomodasi masukan dan kebutuhan dari pelaku pasar seperti perusahaan efek dan nasabah kelembagaan yang membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan transaksi di akhir hari.

Baca Juga: Peduli Pendidikan Anak Jalanan, Yayasan Senja Bangun Generasi Anak Negeri yang Kurang Beruntung

Untuk fitur penutupan kode broker ini nerupakan best practice yang telah diterapkan Bursa lain di mancanegara, dan secara umum penutupan kode broker ini memberikan cukup banyak manfaat, termasuk memperkecil gap atau spread antara kuotasi bid dan ask, serta berdampak positif terhadap peningkatan likuiditas perdagangan.***