Opini  

Saatnya Bangga Jadi Orang Batam ….

Reputasi Haji Muhammad Rudi adalah keberanian, kegilaan menerabas pelbagai formalitas beku, bergerak, bertindak, dengan semacam keyakinan bahwa kepala daerah sesungguhnya hanya memiliki satu modal kecil tapi teramat besar nilainya: iktikad baik (goodwill).

Rudi mampu karena mau

Produk-produk pers berkualitas perlu ditebar untuk mengapresiasi kinerja mumpuni yang diperlihatkan Rudi.

Tentu tak perlu buru-buru mabuk kepayang menyematkan kata ‘prestasi’ ke dada pemangku kepentingan. Cukup tulis ‘reputasi’ saja.

Prestasi sering mengundang salah tafsir. Bila kubu satu memaknai prestasi sebagai ke-benar-an, di mata kelompok lain prestasi bisa dipandang hanya suatu ke-betul-an. Habis energi mengurus debat tak penting.

Pers Batam bisa menawarkan, mendialogkan, secara terus-menerus, beragam agenda publik yang terinspirasi dari reputasi Pemimpin Kota Batam yang sungguh-sungguh membenahi infrastruktur negerinya. Misalnya dengan mengkampanyekan tagline ‘Bangga Jadi Orang Batam’ atau ‘I am Batam’.

Tapi bahkan dalam ilmu jurnalistik memujipun ada seni-nya. Harus ada peluh verifikasi yang berdarah-darahnya.

Karya jurnalistik yang ‘malas’, yang bukan mewakili suara rakyat, hanya akan terdengar bagaikan suara telur diangkat-angkat. Tulisan jenis ini rentan pecah karena kualitas jatuh.

Syahdan, kata ‘fans’ diserap dari Bahasa Italia, ‘fantacio’, artinya: gila-gilaan. Saya hari ini bersyukur Tuhan mengirim ‘orang gila’ bernama Rudi untuk mengurus Batam.

Saya kira Pers Batam juga tak berlebihan nge-fans gila-gilaan dengan Pak Rudi. Kalau doi lagi bagus, pujilah dengan tulus. Kalau tergelincir, ramai-ramai kita jewer.

“Iam batam, Bangga Jadi Orang Batam” tutup Ramon diakhir tulisannya.

Penulis: Ril/ Anwar AnasEditor: Arini
Exit mobile version