Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio Optimis, Sistem BLE dan Tarif Baru Pelabuhan Pacu Daya Saing Batam

Berita Terkini Batam

Progres dari BLE, pertama dari sisi infrastruktur, BP Batam selaku pengelola dari Pelabuhan Batu Ampar telah menyiapkan Autogate System dan softwarenya telah dilakukan UAT User Acceptance Testing dengan menggandeng PBM (Perusahaan Bongkar Muat). Dari sisi kepabeanan, Bea dan Cukai Batam mendukung dari sisi layanan STS-FSU yang berhubungan dengan entitas kementerian terkait, serta TPS online akan semakin memudahkan pelaku usaha.
 
Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, dalam rapat kerja BLE ini  menyampaikan harapan besar bahwa Batam melalui Batam Logistic Ecosystem (BLE) sebagai percontohan nasional  akan mengubah paradigma Batam sebagai tujuan kawasan investasi yang kompetitif.
 
“Batam yang maju hanya dapat berhasil apabila Batam memiliki perubahan paradigma investasi yang ditunggu oleh publik. Batam Logistic Ecosystem akan merubah  paradigmanya.” Ungkap Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, dalam pembukaanya.
 
Batam didukung dengan sistem BLE dan NLE merupakan satu platform rantai pasok barang yang mengakomodasi mulai dari hulu hingga hilir, dan mempertemukan entitas pemerintah dan entitas bisnis, atau skema G to G, G to B, dan B to B.
 
Sistem ini akan memutus mata rantai birokrasi layanan logistik dan membuka informasi layanan kepada publik seluas-luasnya yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik.
 
Selain evaluasi progres dan implementasi BLE, Kemenko Marves melalui Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, juga menekankan persoalan tarif. Ia mengapresiasi komitmen yang dilakukan BP Batam untuk melakukan penyesuaian tarif sehingga Batam mampu berdaya saing.
 
“Jadi sesuai dengan arahan Bapak Menko (Maritim dan Investasi) serta Pak Menko Perekonomian juga, kita harapkan ada perubahan paradigma besar soal tarif. Kalau tarif tidak turun investasi tak mau dateng, karena kalau di Batam, investasi kan ada pilihan. (Singapura dan Malaysia).” Katanya.