“Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, langkah ini pun meningkatkan pendanaan pembangunan. Pasar karbon harus dikelola dengan berkeadilan dan transparan. Kebijakan pengendalian perubahan iklim Indonesia juga mencakup transisi menuju green economy,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, di sektor energi Indonesia membuka peluang investasi untuk melakukan early retirement (pensiun dini) dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan menggantinya dengan energi terbarukan. Pemerintah mengidentifikasi ada 5,5 GW (5.500 MW) PLTU batu bara yang bisa masuk ke proyek ini, dengan kebutuhan pendanaan sebesar USD25–30 miliar selama delapan tahun ke depan.
“Indonesia akan mengalihkan pembangkit batu bara dengan renewable energy pada 2040, dengan catatan jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomiannya layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” tutur Presiden Jokowi.
Lebih jauh, Presiden Jokowi menjelaskan pula bahwa Indonesia punya potensi mengembangkan kendaraan dan baterai listrik, karena kekayaan mineral seperti nikel, tembaga, timah, dan bauksit, yang bisa menjadi elektroda. “Saat ini sudah ada USD35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik,” tutur Presiden.
Dikemukakan pula, Indonesia juga sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu ha, yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti hydropower dan solar panel farm, sehingga produk yang dihasilkan ramah lingkungan.
Pertemuan dengan CEO ini diharapkan bisa mengakselerasi realisasi komitmen investasi dari para investor Inggris itu, yang pada pertemuan sebelumnya telah menyatakan kesediaan menanamkan modal yang mencapai USD9,29 miliar, guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
‘’Sekali lagi, Indonesia selalu jalankan komitmennya. Indonesia tidak suka membuat retorika. Kami akan terus bekerja memenuhi komitmen. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi atas komitmen investasi bapak-ibu sekalian ke Indonesia ,sebesar USD9,29 miliar. Indonesia tentu siap menjadi mitra yang baik bagi investasi Anda,” kata Presiden Jokowi.
Atas penjelasan Presiden Jokowi, para CEOs itu sepakat menyebut Indonesia adalah tempat yang menarik untuk investasi dan juga mendukung presidensi Indonesia di G20. “Indonesia adalah destinasi yang atraktif bagi (investasi asing) foreign direct investment. Kita percaya Indonesia akan terus menarik investasi dari seluruh dunia,” ucap salah satu dari CEO.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi tim lengkap. Hadir di situ Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Marinves Luhut B Panfjaitan, Menlu Retno Marsudi, Menkeu Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekab Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya, serta Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid.
(Indonesia.go.id)

