Batam, Owntalk.co.id – Lima orang remaja mengaku telah dipukuli oleh sekumpulan massa di pasific foodcourt. Kelima remaja tersebut awalnya sedang bersantai, lalu meja mereka didatangi sekumpulan massa yang berujung pemukulan, Minggu (31/10/2021).
Atas insiden tersebut, kelima remaja itu masuk rumah sakit.
Dari pantauan kantor berita Owntalk.co.id. Tiga orang remaja mengalami luka yang cukup parah dan satu orang dikabarkan kritis.
Ketua DPD Pemuda Tempatan Nusantara (Paten) Kota Batam, Aweng Kurniawan menuturkan, pihaknya sangat menyayangkan yang telah terjadi dan menimpa keponakan dan anaknya itu.
Baca juga :
- Dengarkan Taklimat Presiden Prabowo, Kader Gerindra Kepri Kompak Menuju Hambalang
- Forki Karimun Kirim 4 Atlet Berprestasi di Kejuaraan 02SN Tingkat Nasional
- PP FSP NIBA SPSI Gelar Konsolidasi dan Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Lingga
Dia pun menceritakan kronologis kejadian yang diperolehnya dari saksi teman korban yang masih sadar.
“Kejadian bermula saat anak-anak kita ini izin ingin pergi mengadakan perpisahan karena telah mendapat pekejaan baru. Jadi, mereka izin dan mengatakan ingin menginap di salah satu hotel kota Batam. setelah kejadian pengeroyokan tersebut, mereka lari ke hotel dan menelfon ke pamannya. Mendangar kejdian itu, pamannya langsung menuju ke hotel tempat mereka menginap,” ungkapnya, Senin (01/11/2021).
Lanjut Aweng, setelah pamannya tiba di lokasi. Ia melihat, salah satu anak yang sedang mengalami pendarahan di rahangnya. Setelah itu, pamannya melarikan ketiga remaja yang terluka tersebut ke rumah sakit.
“Saat berada di hotel pak ciknya melihat mereka sedang luka-luka dan bergegas membawanya ke rumah sakit,” jelasnya.
Aweng juga mengatakan, saat pengeroyokan terjadi ada beberapa orang yang diduga oknum keamanan ikut dalam kejadian tersebut.
“Anak-anak kami mengaku juga ada beberapa orang seperti pengamanan yang terlibat. Sebab dalam kejadian tersebut ada beberapa orang yang menggunakan pentungan security,” katanya.
Aweng menambahkan, pihaknya ingin para pelaku diamankan. Sebab jika di biarkan maka tindakan premanisme ini akan membawa dampak buruk kepada pengunjung lainnya.
“Kami meminta managemet Pasific Food Court agar bertanggung jawab akan kejadian ini. Kita juga mengharapkan pihak berwajib agar dapat menindak oknum tersebut. Apabila tidak ada tindakan kita akan khawatir jika seluruh masyarakat hiterland bergejolak,” ucapnya.
Saat ini, atas penganiayaan tersebut orang tua korban datang mengadu ke Tim Advokasi Hukum partai Gerindra Kepri, Musrin S.H., CPL., CPCLE., CPM., CPrM., CPPPLS.
Didampingi Musrin, Korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib Polresta Barelang, guna meminta pertanggungjawaban atas pengeroyokan tersebut yang menyebabkan dua orang korban terluka parah dan kritis.
“Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib, kita minta 2 x 24 jam pelaku harus ditangkap,” tuturnya.
Musrin menegaskan, kasus tersebut harus menjadi perhatian khusus berwajib, agar diusut secara tuntas. Sehingga kasus serupa tidak terulang, dan bisa memberikan rasa aman bagi pengunjung.
“Pihak manajemen Pasific harus bertanggung jawab penuh, jangan sampai menjadi preseden buruk terhadap keamanan di Batam,” tegasnya.
(Haykal)
