Batam, Owntalk.co.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Batam bersama dengan Pertamina. Melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di wilayah kota Batam. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, Kamis (30/09/2021).
Dalam agenda tersebut, ada tiga SPBU yang disidak oleh tim gabungan, yaitu SPBU Sukajadi, SPBU Kabil dan SPBU Tiban III. Saat melakukan Sidak, tim menemukan sejumlah kendaraan pelangsir BBM Premium tanpa memiliki izin. Para pelangsir mengaku ia akan menjual kembali BBM jenis premium tersebut diwarungnya. Untuk mendapatkan BBM jenis Premium tersebut, para pelangsir mengantri di sejumlah SPBU yang telah menjual bahan Bakar tersebut.
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau menuturkan, pihaknya sengaja menggelar Sidak untuk menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM jenis Premium. Saat turun kelapangan, tim menemukan sejumlah kendaraan yang melangsir BBM tersebut dan mereka mengaku akan menjual kembali bahan bakar tersebut tanpa izin resmi.
“Kami sengaja melakukan sidak hari ini untuk menanggapi keluhan masyarakat. Saat dilapangan kita menemukan 11 kendaraan yang akan melangsir minyak dan mereka berencana menjual kembali minyak tersebut tanpa izin yang resmi. Ini merupakan faktor utama dari keluhan masyarakat, padahal sejauh ini kota Batam tidak mengalami kelangkaan untuk BBM subsidi,” ungkapnya.
Lanjut Gustian, saat melaksanakan sidak, ada yang dari mereka mencoba untuk kabur karena ketakutan. Sejumlah kendaraan tersebut banyak yang sudah di modifikasi untuk digunakan mengangkut BBM tersebut. Jika hal ini dibiarkan, tentu akan merugikan masyarakat kota Batam.
“Ada empat mobil yang telah diamankan, dan sisanya adalah kendaraan roda dua yang sudah mati pajak digunakan untuk melangsir BBM tersebut. Jika ini terus berlarut dibiarkan, tentunya akan merugikan masyarakat. Kedepan pihaknya akan terus berupaya untuk mengatasi hal tersebut karena masih banyak para pelangsir yang merugikan masyarakat,” jelasnya.

