Jakarta, Owntalk.co.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) geram terkait penemuan sebuah petasan yang dibungkus dengan lembaran Al-Quran. MUI menegaskan hal tersebut merupakan salah satu bentuk penghinaan.
Wasekjen MUI M Ziyad mengatakan, apabila seseorang melakukan hal tersebut decara sengaja, maka itu adalah suatu bentuk perendahan terhadap Al-Quran.
“Tetapi kan kita tidak tahu apa motifnya orang membuat petasan ini,” ujarnya, dikutip Senin 13 September 2021.
Menurutnya berbahaya jika lembaran Al-Quran itu ditemukan oleh orang yang kurang akan pengetahuan. Kurangnya edukasi terkait adab memperlakukan Al-Quran membuat orang tersebut asal menggunakannya untuk sebuah bungkus petasan.
Dalam hal ini, Ziyad meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak saling menghakimi dan menyerahkan kepada pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus ini.
“Tentu dalam hal ini saya kira kita semua harus menahan diri, janga kemudian menghakimi atau mencari orang tadi. Biarkan ini oleh aparat diusut, ini apa motifnya. Apa karena ketidaktahuan atau secara sengaja, kalau sengaja jelas ini adalah bentuk ketidakadaban terhadap kitab suci kendati pun sudah lusuh,” katanya.
Baca Juga :
- Perkara Dugaan Pidana Pemilu Partai Nasdem Lingga Menyentuh Ke Bawaslu RI, Hadirkan Saksi Ahli
- Mengintip Kehidupan Masjid Sokambang, Monumen Bersejarah di Sumenep
- Kemendikbudristek Kembali Buka Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan 2024
Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis juga memberikan tanggapan, menurutnya apabila dalam hal ini ada unsur kesengajaan maka pelaku harus di tindak tegas, karena hal itu melukai hati umat Islam.
“Kalau ada kesengajaan itu harus diambil tindakan, karena itu sangat melukai umat Islam lembaran Al-Quran jadi petasan,” tegasnya.