Karimun, Owntalk.co.id – Memanfaatkan potensi sumber daya alam di lingkungannya, Sinar sukses mengembangkan usaha pembuatan tepung sagu. Pohon sagu yang melimpah di sekitar desa Batu Limau, Kecamatan Ungar Kabupaten Karimun membuat Sinar terus berusaha untuk mengembangkan potensi ini.
Sinar sudah 30 tahun merintis dan mengembangkan usaha pembuatan tepung sagu. Tidak mudah memang, banyak rintangan yang dihadapi. Dengan tekad yang keras dan semangat dirinya terus menjelankan usaha ini.
Dengan dukungan keluarga ia terus mengembangkan usahanya, alhasil usahanya terus berkembang. Ia menambah pekerja seiring dengan meningkatnya permintaan tepung sagu produksinya. Kini Sinar dibantu anaknya dalam mengembangkan usahanya ini.
“Pasang surut usaha pasti ada, ya dihadapi saja. Dengan bantuan dan dukungan keluarga semua bisa dilalalui,” katanya
Bagi Sinar tak ada alasan untuk menghentikan usahanya, bahan baku sagu yang melimpah dan tak pernah habis membuat ia berpikir untuk mengembangkan usahanya. Beberapa tahun lalu, dia berdiskusi dengan keluarga terkait keinginannya untuk mengembangkan usaha pembuatan tepung sagu.
Keinginan Sinar untuk mengembangkan produk olahan dari tepung sagu ini pun disetujui keluargnya. Hanya saja, saat itu mereka terkendala permodalan. Tak menyerah, mereka terus berusaha agar bisa mengembangkan usahanya.
pBak gayung bersambut, saya dapat informasi dari pihak Kecamatan bahwa ada Program UMKM dari PT Timah Tbk. Lalu saya coba dan syukur alhamdulillah permohonanya diterima oleh pihak perusahaan,” ujarnya
Baca Juga :
- Khofifah-Emil Unggul di Survei Pilkada Jatim, Tri Rismaharini-Gus Hans Mengejar
- Wapres Gibran Desak Penghapusan Sistem Zonasi PPDB
- RTN Hadiri Konsolidasi Akbar dan Apel Siaga Pejuang Simpul Relawan ASLI – SAYANG
Sinar menerangkan setelah mendapatkan pinjaman modal dari PT Timah Tbk, sinar mampu menambah jumlah produksi tiap bulan sehingga bisa memenuhi permintaan konsumen. Tepung sagu produksi Sinar bisa dibuat berbagai macam olahan makanan khas daerah seperti mie sagu, lakse dan lainnya.
“Masyarakat sekitar biasa membeli bahan baku dari tempat usaha saya,” terangnya