Trenggalek, Owntalk.co.id – Puncak peringatan Hari Jadi Trenggalek Ke-827 digelar secara sederhana. Sejumlah rangkaian ditiadakan guna menghindari kerumunan massa.
Prosesi dimulai dengan kirab pusaka dan panji-panji Trenggalek dari Desa Kamulan, Kecamatan Durenan hingga Pendapa Manggala Praja Nugraha, dengan iring-iringan mobil. Selanjutnya pusaka diserahkan kepada Bupati di Pendopo Trenggalek.Â
Sementara prosesi di Pendopo Kabupaten Trenggalek juga digelar secara sederhana dibanding biasanya.
Kirab yang biasanya dipimpin Bupati Trenggalek dan istri kini hanya diikuti Wakil Bupati dan istri, serta para pembawa pusaka.
Bupati Mochammad Nur Arifin dalam sambutannya, menyampaikan Hari Jadi Trenggalek Ke-827 digelar secara sederhana dan bersahaja. Meski demikian, seluruh tahapan yang dianggap sakral tetap dijalankan dengan protokol kesehatan.
“Sejak dua tahun terakhir peringatan hari jadi kita lakukan dengan sederhana, karena pandemi, semua digelar dengan hati-hati, tidak bisa menghadirkan masyarakat banyak secara langsung ke pendapa,” kata Mochammad Nur Arifin, Selasa (31/8/2021).
Baca Juga :
- Wali Kota Batam: Kegiatan Sosial LPM Tanjung Uncang Jadi Inspirasi untuk Kelurahan Lain
- Kuasa Hukum Intan Nilai Pernyataan PH Roslina Upaya Mengaburkan Fakta
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik Jelaskan Penyesuaian Tarif Listrik untuk Jaga Keberlangsungan Energi
Nur Arifin mengatakan, semangat gotong royong dan berbagi menjadi salah satu fokus pada momentum kali ini.
“Di masa yang sulit ini kami mengajak seluruh ASN di Trenggalek untuk membuat gerakan untuk membantu masyarakat di sekitarnya melalui paket sembako,” ujarnya.
Dengan saling berbagi, kata Nur Arifin, pihaknya berharap masalah ekonomi yang muncul akibat pandemi Covid-19 bisa teratasi.
“Banyaknya masyarakat yang meninggal dunia akibat Covid-19, membuat jumlah anak yatim piatu semakin bertambah. Sampai akhir Agustus 2021 tercatat ada 167 anak,” jelasnya. (Sar)