Batam, Owntalk.co.id – Lima Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dirotasi. Keputusan tersebut menuai protes dari beberpa pihak. Pasalanya, pergantian tersebut terjadi sebelum dilakukannya Musyawarah Cabang (Muscab) Partai PKB Kota Batam, Sabtu (07/08/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kantor Berita Owntalk.co.id, ada lima PAC yang mengalami pergantian ketua. Diantaranya Bulang, Galang, Belakang Padang, Batam Kota dan Bengkong.
Ketua PAC Belakang Padang, Kasman menuturkan, pihaknya mendapatkan kabar dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai PKB Kota Batam. Melalui telfon, salah satu pengurus menyampaikan bahwa ia diberhentikan sebagai ketua PAC Belakang Padang.
“Sebelum diberhentikan ada dua orang pengurus dari DPC berkunjung ke Belakang Padang. Mereka bersilaturahmi dan menanyakan tentang Partai PKB kedepan. Namun setelah kunjungan tersebut besoknya saya dihubungi oleh DPC bahwa saya diberhentikan sebagai Ketua PAC Belakang Padang,” ungkapnya kepada Kantor Berita Owntalk.co.id.
Lanjut Kasman, ia bertanya kepada Pengurus DPC Partai PKB apa alasan diberhentikannya ia sebagai Ketua PAC.
“Saya mengajukan pertanyaan ke DPC. Mengapa, selama ini tidak pernah adanya informasi secara tertulis ataupun koordinasi lainnya dari pihak DPC untuk rotasi tersebut. Namun, tiba-tiba saya diberhentikan tanpa alasan yang jelas oleh DPC,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PAC Bulang, Norimat menuturkan, ia juga mendapat kabar dari pengurus DPC melalui telfon. Namun, pengurus DPC Beralasan pergantian tersebut berdasarkan hasil dari evaluasi tim Monitoring.
“Saat malam Senin (02/08/2021). Saya dapat telfon bahwasannya kita diberhentikan sebagai ketua PAC bulang. Mungkin alasan mereka adalah, ketika saya diberikan SK hingga sampai saat ini. Saya belum juga membentuk ranting,” katanya.
Norimat juga mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan bagaimana mekanisme seharusnya dalam pemberhentian tersebut.
“Semuanya tentu harus melalui mekanisme yang jelas dong, inikan Partai Bukan LSM atau Ormas. Jadi, jangan seenaknya mengganti orang tanpa melakukan mekanismenya. Setelah ini saya akan menunggu hasil Muscab DPC Kota Batam terlebih dulu. Lalu, kita lihat siapa yang terpilih dan kalau memang yang terpilih tidak sesuai dengan pemikiran saya. Kita akan membuat surat pengunduran diri secara resmi untuk partai Partai PKB,” pungkasnya.
Ketua PAC Galang, Sani menjelaskan, pihaknya juga mendapat pemberitahuan dari DPC Partai PKB untuk diberhentikan menjadi ketua PAC Galang. Pihaknya sangat menyayangkan keputusan sepihak yang dilakukan oleh pihak Partai.
“Kita sangat menyayangkan sikap yang diambil oleh DPC partai PKB Kota Batam. Sebab, mereka memberhentikan seseorang dengan sikap yang terkesan arogan. Bagaimana Partai bisa besar jika sikap demokratis di internalnya dihilangkan karena ego kekuasaan,” ujarnya.
Sani menambahkan, mengapa pengurus partai PKB, baik itu DPC atau DPW tidak menjalankan mekanisme yang ada. Apakah memang begini juga nantinya sikap yang ditunjukkan saat muscab.
“Setau saya dalam pemberhentian ketua PAC itukan ada mekanismenya. Seperti, diberikan surat pemanggilan dan tentunya mendengarkan alasan terlebih dahulu dari saya sebagai pemegang mandat Ketua PAC Galang. Nah ini tidak ada sama sekali. Kita sayang dan ingin membesarkan partai PKB. Jika menjelang pemilihan ketua di Muscab transparan kita akan tetap di PKB. Namun, kalau mekanisme pemilihannya ada unsur mengandalkan kekuasaan saja kita akan mengundurukan diri secara resmi. Tentunya hal itu tidak lagi demokratis,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai PKB Provinsi Kepri, Abdul Basyid Has memaparkan, awalnya sudah ada kesepakatan dengan seluruh PAC yang terpilih saat Rapat Kerja (Raker). Namun setelah itu berjalan selama beberapa bulan belum ada pergerakan dari beberapa PAC. Untuk itu, pihaknya menurunkan tim gabungan dari pengurus DPC dan DPW agar melakukan monitoring di seluruh PAC Kota Batam.
“Jadi kami dari pengurus DPW Saat itu hadir dalam Raker. Disitu seluruh Ketua PAC terpilih diberikan waktu untuk membentuk rantingnya. Ada yang meminta waktu dua hingga tiga minggu. Namun, setelah berjalan selama beberapa bulan beberapa PAC belum juga membentuk rantingnya, bahkan ada yang hanya baru memebentuk satu ranting saja. Karena kita menginginkan Partai PKB ini besar, maka pengurus DPC dan DPW menurunkan beberapa perwakilan untuk melakukan monitoring,” imbuhya.
Basyid juga menjelaskan, pada saat Raker pihaknya sudah memberitahukan kepada PAC apabila tidak segera membentuk ranting maka akan digantikan dengan orang lain yang lebih mampu membentuk anak ranting hingga ke bawahnya.
“Jadi, setelah tim monitoring mendapatkan hasil dilapangan. Mereka melakukan rapat dan membahas hal tersebut. Maka, keluarlah keputusan dari rapat itu untuk mengajukan evaluasi di beberapa PAC yang ada di Kota Batam. Lalu, hasilnya diteruskan ke pengurus DPW, setelah melakukan pertimbangan kita mengeluarkan SK baru yang dianggap mampu untuk menggantikan beberapa PAC tersebut,” tuturnya.
Basyid membantah, pihaknya sama sekali tidak pernah mengeluarkan surat pemberhentian secara tidak hormat terhadap 5 PAC tersebut. Sebab yang dilakukan oleh pengurus DPW sudah sesuai prosedur berdasarkan hasil dari evaluasi monitoring di lapangan.
“Kami tidak pernah mengeluarkan surat untuk meberhentikan pengurus secara tidak hormat. Lalu, apa yang telah pengurus lakukan sudah sesuai mekanisme. Karena, sudah berdasarkan hasil evaluasi monitoring di lapangan. Kita melakukan ini tidak ada unsur pilih kasih, sebab yang kita inginkan adalah bagaimana Partai PKB ini besar,” Tutupnya. (Haykal)

