Namun begitu, BPOM belum memberikan lampu hijau bagi penggunaan vaksin pada anak di bawah usia 12 tahun. Dalam surat itu, BPOM juga meminta agar pihak terkait melakukan uji klinik yang melibatkan jumlah subjek lebih banyak dan dilakukan secara bertahap atas kelompok anak berusia 6-11 tahun dan dilanjutkan terhadap anak berusia 3-5 tahun.
Keputusan itu dibuat karena BPOM melihat jumlah subjek pada populasi anak berusia kurang dari 12 tahun belum cukup untuk memastikan profil keamanan vaksin pada kelompok usia tersebut.
Kementerian Kesehatan memang tengah mengkaji penggunaan vaksin virus corona untuk usia remaja atau anak usia di bawah 18 tahun. Rencana itu muncul menyusul banyaknya temuan pasien virus corona usia muda yang mengalami perburukan kondisi.
“Kami sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki EUA untuk usia muda. Yang sudah kita amati ada dua di list kita, satu Sinovac yang bisa umur 3-17 tahun dan satu lagi Pfizer yang bisa umur 12-17 tahun,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (25/6/2021).
Awal Juni lalu, Tiongkok menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak atau remaja di kelompok usia 3-17 tahun. Sedangkan Pfizer mengklaim vaksin buatannya 100 persen efektif untuk anak usia 12-15 tahun. Salah negara yang resmi menggunakan vaksin asal Amerika Serikat untuk anak adalah Kanada.
Kasus Anak 12,6 Persen
Kasus Covid-19 yang terjadi di tanah air memang memang melonjak. Maka itu perlu langkah strategis agar dapat memutus mata rantai penularan virus yang merebak di Wuhan, Tiongkok, pada pengujung 2019 itu.
Kendati banyak menulari manusia dewasa dan lansia, nyatanya anak-anak juga tidak terbebas dari sedangan virus SARS COV-2. Terlebih, ancaman dari varian baru virus corona mutan yang dikenal dengan nama varian Delta seperti yang terjadi saat ini, tampak lebih serius karena lebih mudah menular.
Seperti terungkap dalam Data Satgas Covid-19 yang dilansir situs resminya pada Jumat (25/6/2021), sebanyak 12,6 persen anak-anak di Indonesia diketahui positif Covid-19. Dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, jumlah anak untuk kelompok umur 0 – 4 tahun sebanyak 15.453.694, kelompok umur 5 – 9 tahun 23.347.669 anak. Kemudian kelompok umur 10 – 14 tahun 23.749.949 serta kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 23.122.993 anak.
Itu berarti, kurang lebih sekitar 1 dari 8 kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi merupakan pasien anak-anak.
Dari jumlah itu, sebanyak 2,9 persen virus menjangkiti anak-anak usia 0-5 tahun. Sedangkan 9,7 persen lainnya menimpa anak usia 6-18 tahun. Artinya, dari dua juta kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, ada sebanyak 250.000 anak yang terjangkit Covid-19.
Baca Halaman Selanjutnya…