Jakarta, Ownalk.co.id – Tembakan Laser pada senin (28/6) malam di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi ramai diperbincangkan.
Pasalnya, pada tembakan laser tersebut terdapat tulisan berupa kritik kepada KPK #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia.
Juru bicara #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia, Asep Komaruddin sendiri mengungkapkan, tulisan-tulisan tersebut merupakan bentuk dari kritik masyarakat terhadap kinerja serta kebijakan KPK dalam memberantas korupsi.
Kebijakan tersebut salah satunya terkait dengan keadilan 51 pegawai KPK yang dinonaktifkan lantaran tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Tes ini menjadi kontroversi, pasalnya banyak asumsi yang menyatakan TWK ini sudah dirancang untuk menyingkirkan pegawai yang berintegritas dan mereka yang menangani kasus besar seperti korupsi bansos dan e-ktp.
“Pelemahan KPK di era pemerintahan Jokowi sudah terlihat jelas sejak Oktober tahun 2019, ketika Revisi UU KPK disahkan,” kata dia.
Baca Juga :
- Usai Musprovlub, Banyu Ari Nopianto Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum Forki Kepri
- Turnamen Sepaktakraw PSTI Batam Cup V 2025 Siap Digelar: Total Hadiah 50 Juta, 14 Tim Sudah Mendaftar
- Pelantikan Pengurus Digelar 16 November, Ketua PSTI Batam Dorong Turnamen Rutin
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengungkapkan komentar dari pihaknya yang senang dengan antusias seluruh pihak yang mendukung pemberantasan korupsi
“Karena kami sadari betul bahwa setiap bagian masyarakat punya perannya masing-masing untuk ikut mendukung pemberantasan korupsi,” Tulis Ali dalam keterangannya, Selasa (29/6).
Ali pun juga terus mengajak masyarakat untuk menyerukan jargon-jargon anti korupsi lainnya agar tak terjerumus pada korupsi.
“Masyarakat tentu masih ingat dengan sembilan nilai antikorupsi, bukan? Jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil,” Ujar Ali.
“Jadi mengenai jargon Berani Jujur Pecat, kami rasa yang tepat Berani Jujur Hebat,” lanjutnya.